MAKALAH TEORI PERILAKU PRODUSEN
MAKALAH
TEORI PERILAKU PRODUSEN
Dosen Pengampu: Anindita Trinura N, M.Pd
Disusun oleh: Kelompok 7
1. Achmad Allief Sanusi 1622211003
2. Elisa 1622211014
3. Farihah 1622211073
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PGRI BANGKALAN
PENDIDIKAN
EKONOMI
2017
Kata Pengantar
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, yang atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
yang berjudul “Teori
Perilaku Produsen”.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen pengampu yang telah
memberikan tugas dan petunjuk kepada saya, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara
umum, subyek dalam ekonomi terbagi menjadi dua bagian, yaitu mikro ekonomi dan
makro ekonomi. Dalam ilmu ekonomi makro mempelajari ekonomi dalam tatarannya
terhadap kebijakan pemerintah dan tingkat pengangguran, sedangkan ilmu ekonomi
mikro mempelajari variable ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan dan
rumah tangga.
Salah
satu bagian dari pembahasan mikro ekonomi adalah mempermasalahkan kemampuan
produsen, pada saat menggunakan sumber daya (input) yang ada untuk menghasilkan
atau menyediakan produk yang bernilai maksimal bagi konsumennya.
Pembahasan
tentang perilaku produsen inilah yang kemudian diangkat sebagai tema untuk
melihat sejauh mana sebuah perusahaan dalam memproduksi kebutuhan
konsumen-konsumennya. Sehingga kendala pada pengambilan keputusan seberapa
banyak peralatan produksi dan jumlah tenaga kerja untuk memenuhi permintaan
konsumen-konsumennya.
Dengan
pendekatan ekonomi mikro, terutama yang menyangkut perilaku produsen, khususnya
suatu hukum yang disebut “Hukum hasil lebih yang semakin berkurang” serta
produksi optimal, diharapkan dapat dicapai kesimpulan mengenai berapa tingkat
penggunaan sumberdaya atau input sehingga mampu menghasilkan keuntungan
maksimal bagi perusahaan.
Sadar atau
tidak, produsen sangat berpengaruh terhadap masyarakat karena produsen yang
menyediakan sebagian dari kebutuhan kita. Namun, produsen tidak asal
menyediakan keperluan masyarakat. Dalam memproduksi barang yang akan
disalurkan, produsen juga memiliki tahap-tahap yang harus dijalankan guna
memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu, para produsen juga harus jujur dalam
pembuatan produksinya maupun dalam penjualan produksinya agar masyarakat dapat
tetap percaya kepada produsen yang bersangkutan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Produsen dan Produksi?
2. Apa yang dimaksud Teori Perilaku Produsen?
3. Apa Motivasi
Produsen dalam Berproduksi?
4. Apa Tujuan Produksi?
5. Bagaimana Proses Produksi yang dilakukan oleh
Produsen?
6. Bagaimana Perilaku Produsen dalam Kegiatan
Perekonomian dan Kegiatan Produksi?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui yang dimaksud Produsen dan Produksi
2. Untuk Mengetahui yang dimaksud Teori Perilaku Produsen
3. Untuk Mengetahui Motivasi Produsen Dalam Berproduksi
4. Untuk Mengetahui Tujuan Produksi
5. Untuk Mengetahui Proses Produksi yang dilakukan oleh
Produsen
6. Untuk Mengetahui Perilaku Produsen dalam Kegiatan
Perekonomian dan Kegiatan Produksi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Produsen Dan Produksi
Produsen adalah orang atau suatu
badan perusahaan yang berperan dalam menaikan nilai guna suatu barang atau jasa
sehingga dapat menghasikan barang konsumsi untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Sedangkan Produksi adalah kegiatan mengubah suatu bahan baku atau sumber daya
alam menjadi suatu barang yang dapat berguna bagi konsumen sehingga menaikkan
nilai jual dan guna barang tersebut, atau sumber daya manusia yang dapat
menjadi suatu jasa yang dapat berguna bagi konsumen sehingga menghasilkan nilai
jual dan guna jasa tersebut. Dimana
bentuk kegiatannya meliputi:
a. From Changing activitie, yaitu kegiatan
mengubah bentuk dari suatu barang.
b. Transportation, yaitu kegiatan memindahkan
barang dari suatu tempat ke tempat lain.
c. Storage, yaitu kegiatan menyimpan suatu
barang yang akan digunakan di masa yang akan datang.
d. Merchandishing, yaitu kegiatan
memperdagangkan suatu barang agar sampai ke tangan konsumen yang membutuhkan.
e. Personal service, yaitu kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang yang orang lain mengakui keberadaannya.
Dalam kegiatan produksi terjadi
proses perubahan bentuk atau perubahan nilai guna barang atau jasa, setelah
proses selesai kemudian akan muncul outputnya yaitu suatu barang atau jasa yang
bisa dijual atau dipasarkan kepada distributor untuk didistribusikan kepada
konsumen atau dari produsen langsung didistribusikan kepada konsumennya.
Seperti dalam produksi Air minum
dalam kemasan atau Air mineral yang diproduksi oleh sebuah perusahaan yang
tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia yaitu Aqua . Perusahaan tersebut
mengambil air dari mata air murni di Babakan Pari, Gunung Salak. Kemudian
mereka proses mata air tersebut dengan langkah-langkah yang telah menjadi
prosedur perusahaan tersebut agar kualitas air menjadi lebih layak untuk
dikonsumsi. Setelah proses selesai lalu keluarlah outputnya atau hasil dari
proses tersebut yaitu air mineral dalam kemasan yang siap didistribusikan ke
konsumen dan distributor.
Namun dalam perilaku produsen, tidak
hanya kegiatan produksi yang dijalani diatas tetapi banyak proses lain
yang harus dijalani agar tercapai tujuan dari perusahaan tersebut, antara lain
menghitung berapa maksimal barang yang dapat dihasilkan atau diproduksi dengan
biaya seminimal mungkin sehingga terjadi keuntungan maksimal dalam perusahaan. Selain itu sebagai Produsen harus melakukan hal – hal:
a.
Menjaga
kelestarian lingkungan hidup
b.
Memberikan
sumbangan social
c.
Menumbuhkan
rasa saling percaya
d.
Menghormati
dan melaksanakan aturan pemerintah
e.
Memberikan
keuntungan bagi para pemegang saham
f.
Menghindari
praktek – praktek operasi ilegal
B. Teori Perilaku Produsen
Teori Perilaku Produsen
adalah teori yang menjelaskan tentang bagaimana tingkah laku produsen dalam
menghasilkan produk yang selalu berupaya untuk mencapai efesiensi dalam
kegiatan produksinya. Produsen berusaha untuk menghasilkan produksi seoptimal
mungkin dengan mengantur penggunaan faktor produksi yang paling efisien. Di dalam menganalisis teori
produsen, perlu dikenal dua hal:
1.
Produksi
jangka pendek, perusahaan
memiliki input tetap dan menentukan berapa banyaknya input variabel yang harus
dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan memperhitungkan seberapa
besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi total. Pengusaha dalam
melakukan proses produksi untuk mencapai tujuan harus menentukan dua macam
keputusan:
·
Berapa output yang harus diproduksi
·
Bagaimana kondisi faktor-faktor produksi (input)
digunakan
2. Produksi jangka panjang suatu proses
produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu, misalnya 10 tahun, 5 tahun,
15 tahun dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses produksi adalah jangka
waktu di mana semua input atau faktor produksi yang dipergunakan untuk proses
produksi bersifat variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada
input tetap.
Untuk
menyederhanakan pembahasan secara teoristis, dalam menentukan keputusan
tersebut digunakan dua asumsi dasar:
a. Bahwa produsen atau pengusaha selalu
berusaha mencapai keuntungan yang maksimum.
b. Bahwa produsen atau pengusaha beroprasi
dalam pasar persaingan sempurna.
Dalam
mengenal produsen kita perlu mempelajari perilaku
produsen sebagai perwujudan dari seluruh aktivitas jiwa manusia itu sendiri.
Adapun yang mempengaruhi faktor-faktor perilaku produsen yaitu :
a.
Kekuatan sosial
budaya terdiri dari faktor budaya, tingkat sosial, kelompok anutan dan
keluarga.
b.
Kekuatan pisikologis terdiri
dari pengalaman belajar, kepribadian, sikap dan keyakinan.
c.
Tujuan dan fungsi
modal perilaku produsen sangat bermanfaat dan mempermudah dalam mempelajari apa
yang telah diketahui mengenai perilaku produsen.
d.
Menganalisis perilaku
produsen akan lebih mendalam dan berhasil apabila kita dapat memahami
aspek-aspek pisikologis manusia secara keseluruhan.
Dengan
demikian berarti pula keberhasilan pengusaha, ahli pemasaran, pimpinan toko dan
pramuniaga dalam memasarkan suatu produk yang membawa kepuasan kepada konsumen
dan diri pribadinya.
Adapun permasalahan seorang
produsen adalah bagaimana dengan modal yang terbatas bisa menciptakan barang
dengan kualitas dan kuantitas yang cukup. Peran penting seorang produsen adalah
sebagai berikut :
a. Produsen menjadi manajer yang
mengkoordinasikan faktor – faktor produksi baik tenaga kerja, sumber daya alam, capital/ modal, bahan baku dan enterpreneur /
keahlian yang ada dalam masyarakat.
b. Mempunyai insiatif dan daya kreatif untuk
inovasi – inovasi baru termasuk dalam IPTEK.
c. Mengambil keputusan kebijakan bisnis.
d. Mampu menganalisis kondisi ekonomi secara
makro yang sedang berlangsung dalam negara tersebut.
e. Kemampuan untuk memilih WHAT (Barang apa
yang dibuat), HOW (Bagaimana cara paling efisien untuk membuatnya), WHO (Siapa
yang terjun langsung dan tidak langsung dalam proses produksi), WHOM (Untuk
siapa barang tersebut dibuat). Di sini diharapkan seorang produsen mempunyai
kepekaan untuk melihat pasar yang paling menguntungkan.
Sebuah
usaha produksi baru bisa bekerja dengan baik apabila dijalankan oleh produsen
atau yang sering kita sebut pengusaha. Pengusaha adalah orang yang mencari
peluang yang menguntungkan dan mengambil risiko seperlunya untuk merencanakan
dan mengelola suatu bisnis.
Pengusaha
berbeda dengan pemilik bisnis kecil ataupun manajer. Bila hanya memiliki sebuah
usaha dan hanya berusaha mencari keuntungan, maka orang itu barulah sebatas
pemilik bisnis. Bila orang itu hanya mengatur karyawan dan menggunakan sumber
daya perusahaan untuk usaha, maka orang itu disebut sebagai manajer. Pengusaha
lebih dari keduanya. Pengusaha berusaha mendirikan perusahaan yang
menguntungkan, mencari dan mengelola sumber daya untuk memulai suatu bisnis.
Perilaku produsen adalah kegiatan
pengaturan produksi sehingga produk yang dihasilkan bermutu tinggi sehingga
bisa di terima di masyarakat.
Di dunia ini pasti ada orang yang baik dan
jahat begitu pun dengan prilaku produsen ada yang baik ada juga yang buruk..
Produsen yang baik itu produsen yang melakukan kegiatan produksi dengan jujur
tidak mengganti barang-barangnya dengan yang tidak semestinya
Sedangkan, produsen yang tidak baik itu
produsen yang melakukan kegiatan produksi secara tidak jujur banyak mengganti
bahan-bahan untuk produksinya dengan yang tidak semestinya, seperti dalam
jangka waktu dekat lalu produsen bakso yang mecampur bahan baksonya dengan
daging celeng dan menambahkan bahan-bahan kimia lainnya agar mengurangi
kerugian jika bakso tidak laku dalam hari itu juga. Agar berhasil seorang
pengusaha harus mampu melakukan 4 hal sebagai berikut :
a.
Perencanaan
Perencanaan antara
lain terkait dengan penyusunan strategi, rencana bisnis, serta visi perusahaan.
Ia harus tau apa yang ingin ia capai dan bagaimana cara mencapai tujuan
tersebut.
b.
Pengorganisasian
Semua sumber daya
yang ada harus bisa ia kelola untuk mencapai tujuan perusahaannya, baik sumber
daya, modal, maupun manusia.
c.
Pengarahan
Agar rencana bisa
terwujud, pengusaha wajib mengarahkan dan membimbing anak buahnya.
d.
Pengendalian
Kemampuan ini ada
hubungannya dengan bagaimana hasil pelaksanaan kerja tersebut. Apakah sesuai
dengan rencana atau justru sebaliknya.
C. Motivasi Produsen Dalam Berproduksi
Dalam ekonomi konvensional, motivasi
utama bagi produsen adalah mencari keuntungan material (uang) secara maksimal
sangat dominan, meskipun saat ini sudah berkembang bahwasanya produsen tidak
hanya bertujuan mencari keuntungan maksimal semata. Produsen adalah seorang
profit seeker sekaligus profit maximizer.
Strategi, konsep dan teknik
berproduksi semuanya diarahkan untuk mencapai keuntungan maksimum, baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang. Milton Friedman menunjukkan bahwa
satu-satunya fungsi bisnis adalah untuk melakukan aktivitas yang ditunjukkan
dalam rangka meningkatkan keuntungan. Isu yang
kemudian berkembang menyertai motivasi produsen ini adalah masalah etika dan
tanggung jawab sosial produsen. Keuntungan maksimal telah menjadi sebuah insentif
yang teramat kuat bagi produsen untuk melaksanakan produksi.
Akibatnya motivasi untuk mencari
keuntungan maksimal seringkali menyebabkan produsen mengabaikan etika dan
tanggung jawab sosialnya, meskipun mungkin tidak melakukan pelanggaran hukum
formal, misalnya dalam rangka menekan biaya dalam pengolahan limbahnya, suatu
pabrik membuang sisa hasil produksinya ke sungai, atau seorang pengusaha di bidang perhutanan yang menebang pohon-pohon tanpa
memperhitungkan dampaknya terhadap kelestarian hutan terutama hutan sebagai
penampung air yang pada jangka panjang dapat menyebabkan bencana bagi manusia.
Dalam pandangan ekonomi Islam,
motivasi produsen semestinya sejalan dengan tujuan produksi dan tujuan
kehidupan produsen itu sendiri. Jika tujuan produksi adalah menyediakan
kebutuhan material dan spiritual untuk menciptakan maslahah, maka motivasi
produsen tentu saja jua mencari maslahah, dimana hal ini juga sejalan dengan
tujuan kehidupan seorang muslim. Produsen dalam pandangan ekonomi Islam adalah
mashlahah maximizer, mencari keuntungan melalui produksi dan kegiatan bisnis
lain tidak dilarang sepanjang berada dalam bingkai tujuan dan hukum Islam, hal
ini telah tercantum dalam rancang bangun ekonomi Islam dimana salah satunya
adalah ma’ad atau return.
D. Tujuan Produksi
Tujuan
kegiatan produksi secara umum adalah
menyediakan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia guna mencapai
kemakmuran. Kemakmuran tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang
mencukupi.
Perlu
kita ketahui bahwa dalam kegiatan produksi terdapat beberapa pihak yang
terkait. Pertama adalah produsen, sedangkan
pihak kedua adalah konsumen atau masyarakat. Oleh karena itu tujuan produksi
dapat dilihat secara khusus dari kepentingan pihak-pihak tersebut. Bagi
produsen, tujuan produksi adalah untuk meningkatkan keuntungan serta menjaga
kesinambungan perusahaan. Sedangkan bagi konsumen atau masyarakat, tujuan
produksi adalah untuk menyediakan berbagai benda pemuas kebutuhan.
Secara ringkas berikut ini adalah beberapa tujuan produksi :
1. Memenuhi kebutuhan manusia. Manusia memiliki beragam
kebutuhan terhadap barang dan jasa yang harus dipenuhi dengan kegiatan
produksi. Apalagi jumlah manusia terus bertambah.
2.
Mencari
keuntungan atau laba. Dengan memproduksi barang dan jasa, produsen (orang yang
memproduksi) berharap bisa menjualnya dan memperoleh laba sebanyak-banyaknya.
3.
Menjaga
kelangsungan hidup perusahaan. Dengan memproduksi barang dan jasa, produsen
akan memperoleh pendapatan dan laba dari penjualan produknya, yang dapat
digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan termasuk kehidupan para
karyawan.
4.
Meningkatkan
mutu dan jumlah produksi. Produsen selalu berusaha memuaskan keinginan
konsumen. Dengan berproduksi, produsen mendapat kesempatan melakukan uji coba
(eksperimen) untuk meningkatkan mutu sekaligus jumlah produksinya agar lebih
baik dari produksi sebelumnya.
5.
Mengganti
barang-barang yang aus dan rusak karena dipakai atau karena bencana alam. Semua
itu diganti dengan cara memproduksi barang yang baru.
6.
Memenuhi
pasar dalam negeri dan luar negeri.
7.
Meningkatkan kemakmuran.
8. Memperluas lapangan usaha.
Guna suatu barang atau jasa yang
timbul karena kegiatan produksi dapat dibedakan sbb :
a.
guna bentuk
(form utility).
b.
guna tempat
(place utility).
c.
guna waktu
(time utility).
d.
guna kepemilikan
(ownership utility).
e.
guna
pelayanan (service utility).
f.
guna dasar
(basic utility)
E. Proses Produksi Yang Dilakukan Oleh Produsen
Input dari proses produksi mencakup factor – factor produksi, dimana
pembagian factor – factor produksi dapat ditampilkan dalam bagan di bawah ini:
factor produksi asli adalah factor produksi yang tidak diperbaharui dan sudah
tersedia. Factor produksi turunan adalah factor penggabungan dari factor
produksi asli yang merupakan perkembangan kebudayaan dan pengetahuan manusia.
Bidang dan Tahap Produksi
1.
Bidang – bidang produksi
Bidang
– bidang produksi dikelompokkan berdasarkan kegunaan (utiliy) yang dihasilakan meliputi:
a. Bidang ekstraktif, yaitu
bidang produksi yang bergerak dalam bidang pengumpulan kekayaan alam, yang
telah tersedia tanpa merubah sifat.
b. Bidang agraris, yaitu
produksi yang bergerak dalam bidang pengelolahan alam untuk menghasilakan
barang baru.
c. Bidang industri dan
kerajianan, yaitu produksi yang bergerak dalam bidang pengelolahan suatu bahan
menjadi bentuk bahan atau barang lain.
d. Bidang perdagangan, yaitu
produksi yang bergerak dalam bidang jual – beli barang hingga terjadi
perpindahan hak milik barang tersebut.
e. Bidang jasa, yaitu produksi
yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa.
2.
Tahap produksi
Pengklarifikasian bidang produksi
berdasarkan tahapan produksi adalah sbb:
a. Tahapan produksi primer,
yaitu tahapan yang menghasilkan kegunaan dasar meliputi bidang produksi
ekstraktif dan agraris.
b. Tahapan produksi sekunder,
yaitu tahapan yang menghasilakan kegunaan bentuk meliputi bidang produksi
industry dan kerajinan.
c. Tahapan produksi tertier,
yaitu tahapan produksi yang menghasilakan berbagai kegunaan meliputi bidang
perdagangan dan jasa.
F. Perilaku Produsen Dalam Kegiatan Perekonomian dan Kegiatan Produksi
Perilaku
Produsen Dalam Kegiatan Perekonomian
Perilaku produsen
dalam kegiatan perekonomian adalah sebagai berikut :
1.
Bagi Masyarakat
Manfaat
bagi masyarakat dari tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan
sangatlah jelas. Selain beberapa kepentingan masyarakat diperhatikan oleh
perusahaan, masyarakat juga akan mendapatkan pandangan baru mengenai hubungan
perusahaan dengan masyarakat. Hubungan masyarakat dan dunia bisnis tidak lagi
dipahami sebagai hubungan antara pihak yang mengeksploitasi dan pihak yang
tereksploitasi, tetapi hubungan kemitraan dalam membangun masyarakat dan
lingkungan yang lebih baik.
2.
Bagi Pemerintah
Pemerintah
sebagai pihak yang mempunyai legitimasi untuk mengubah tatanan masyarakat ke
arah yang lebih baik akan mendapatkan partner dalam mewujudkan tatanan
masyarakat tersebut. Sebagian tugas pemerintah dapat dijalankan oleh anggota
masyarakat, dalam hal ini adalah perusahaan atau organisasi bisnis.
Perilaku
Produsen dalam Kegiatan Produksi
Perilaku
produsen dalam kegiatan produksi adalah sebagai berikut
1.
Perencanaan
Seorang
produsen harus mempunyai rencana-rencana tentang tujuan dan apa yang sedang
atau akan dicapai. Perencanaan yang baik harus memenuhi persyaratan berikut
ini:
a.
Faktual dan
realistis; artinya apa yang dirumuskan sesuai fakta dan wajar untuk dicapai
dalam kondisi tertentu yang dihadapi perusahaan.
b.
Logis dan rasional;
artinya apa yang dirumuskan dapat diterima oleh akal sehingga perencanaan dapat
dijalankan.
c.
Fleksibel; artinya
perencanaan yang baik adalah yang tidak kaku yaitudapat beradaptasi dengan
perubahan di masa yang akan datang.
d.
Komitmen; artinya
perencanaan harus melahirkan komitmen terhadapseluruh isi perusahaan (karyawan
dan pimpinan) untuk bersama-sama berupaya mewujudkan tujuan perusahaan.
e.
Komprehensif; artinya
perencanaan harus menyeluruh dan meng-akomodasi aspek-aspek yang terkait
langsung terhadap perusahaan.
2.
Pengorganisasian
Produsen
harus dapat mengatur keseluruhan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pengorganisasian ini,
rencana dilakukan dalam sebuah pembagian kerja yang terdapat kejelasan tentang
bagaimana tujuan dan rencaana akan dilaksanakan, dikoorninasikan dan
dikomunikasikan.
Produsen
harus dapat mengalokasikan keseluruhan sumberdaya yang ada (dimiliki) oleh
perusahaan untuk mencapai tujuan dan rencana perusahaan yang telah ditetapkan.
Dalam pengorganisasian ini, rencana dan tujuan perusahaan diturunkan dalam
sebuah pembagian kerja yang terdapat kejelasan tentang bagaimana rencana dan
tujuan perusahaan akan dilaksanakan, dikoordinasikan ,dan dikomunikasikan.
3.
Pengarahan
Langkah
berikutnya yang harus dilakukan produsen adalah bagaimana keseluruhan rencana
yang telah diorganisir tersebut dapat diimplementasikan. Agar rencana terwujud,
produsen wajib mengarahkan dan membimbing anak buahnya.
4.
Pengendalian
Produsen
harus melakukan kontrol terhadap apa yang telah dilakukan. Hal ini terkait
dengan pencapaian tujuan perusahaan. Karena, walaupun rencana yang sudah ada
dapat diatur dan digerakkan dengan jitu tetapi belum menjamin bahwa tujuan akan
tercapai dengan sendirinya. Untuk itu perlu dilakukan pengendalian (kontrol)
dan pengawasan dari produsen atau pengusaha (pimpinan) yang bersangkutan.
Contoh
Prilaku Produsen Yang Merugikan
Peranan
produsen selaku pemasok barang, tentu sangat berpengaruh pada peredaran barang
dan naik turunnya harga barang yang diterima masyarakat, jika produsen
bertindak semena-mena dalam menaikkan harga barang, sudah pasti para pedagang kelas
menengah ke bawah juga akan ikut menaikkan harga, dan pada akhirnya
masyarakatlah yang akan mengalami kerugian karena harga yang sampai ditangan
mereka pasti sangat mencekik.
Untuk
itu, perilaku prdusen tidak boleh sewenang-wenang seperti menaikkan harga
sembako sembarangan, karena perilaku seperti itu pasti akan merugikan
masyarakat dan merembet ke sektor-sektor ekonomi lainnya.
Demi
menjaga stabilnya harga pasar dan perilaku produsen juga para pelaku ekonomi
lainnya, maka perlu adanya kebijakan yang mengatur segala tindakan ekonomi agar
jangan sampai terjadi istilahnya monopoli perdagangan yang pasti akan
mengakibatkan kerugian baik dalam skala kecil maupun skala global. Adapun
ciri-cirinya antara lain:
a.
Produsen barang/jasa
semata-mata untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya
b.
Kurang memperhatikan
kualitas barang
c.
Tidak jujur dalam
mengukur berat, ukuran tidak standar.
d.
Kurang memperhatikan
kelestarian lingkungan
e.
Tidak taat membayar
kewajiban pajak.
Contoh perilaku
produsen diantaranya sebagai berikut:
a.
Produsen mencari
keuntungan dengan menghasilkan barang atau jasa sebanyak-banyaknya dengan modal
yang seminimum mungkin.
b.
Produsen memberikan
diskon kepada pembeli atau konsumen yang membeli barang dalam jumlah yang
banyak yang telah ditentukan produsen itu sendiri.
c.
Produsen mematok
biaya produksi berdasarkan faktor input produksi tersebut, sehingga ketika
harga salah satu faktor input naik, maka harga jual hasil produksi pun akan
ikut naik.
d.
Selain produsen
menghasilkan barang atau jasa sesuai kebutuhan konsumen, produsen juga
menghasilkan barang atau jasa sesuai trend atau sesuatu yang sedang banyak
diminati oleh masyarakat.
e.
Produsen juga
mengadaptasi isu global atau keadaan sosial yang sedang terkenal saat itu untuk
memasarkan barang atau jasa yang mereka jual.
f.
Produsen juga
memberikan diskon besar-besaran untuk barang yang sudah lama disimpan di gudang
atau biasa disebut cuci gudang.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Seluruh
materi-materi yang disampaikan adalah hal-hal yang harus dilakukan pengusaha
untuk meningkatkan hasil produksi sehingga tujuan mendapat keuntungan pun dapat
tercapai. Untuk memaksimalkan hasil produksi harus memenuhi beberapa konsep
penting dalam perilaku produsen yaitu, faktor produksi dll.
Perilku produsen juga mengajarkan
kita untuk lebih teliti dalam memberikan harga jual yang tidak merugikan
produsen dan juga tidak memberatkan konsumen sehingga daya konsumsi pun stabil
karena selain konsumen membutuhkan barang atau jasa yang dihasilkan produsen,
konsumen juga mampu membeli barang atau jasa yang di jual.
B. Saran
Terima kasih atas antusiasme dari pembaca yang sudi
menelaah isi makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca sudi
memberikan saran kritik konstruktif kepada penulis demi sempurnanya makalah ini
dan penulisan makalah di kesempatan berikutnya.
Daftar Pustaka
Sukirno, Sadono. Pengantar
Teori Mikroekonomi. Edisi Ketiga.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Rahardja, Pratama
& Manurung, Mandala. Pengantar Ilmu Ekonomi (mikroekonomi &
makroekonomi). Edisi ketiga. Fakultas ekonomi Universitas Indonesia
Lembar Kerja Siswa Kharisma
ekonomi. CV Haka MJ
Jurnal
mikro-5-perilaku-produsen-nuhfil
Komentar
Posting Komentar