MAKALAH KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
MAKALAH
KONSEP
PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
Dosen Pengampu:
Ruski, M.Pd
Disusun oleh
kelompok III:
1.
Alif Sanusi
2.
Fauzi
3.
Haryanto
4.
Farihah
5.
Homsiyah
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PGRI
BANGKALAN
PEDIDIKAN
EKONOMI
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi
Allah SWT berkat rahmat-Nya kami di berikan kesehatan untuk mengyelesaikan
tugas-tugas perkuliahan. Dan berkat ridho-Nya pula kami diberi kekuatan untuk
membuat makalah yang berjudul “Konsep
Pendidikan Seumur Hidup” dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Dasar
– Dasar Pendidikan.
Karena kami masih dalam tahap
pembelajaran, tentunya kami secara sadar mengakui masih banyak kekurangan,
untuk itu kami mohon kritik dan sarannya untuk membangun kesempurnaan makalah
ini. Dan dalam hal ini kami memohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam
penulisan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Bangkalan, 18 Oktober 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi dan pembangunan Iptek
mengakibatkan perubahan-perubahan yang cepat dalam masyarakat pada berbagai
bidang. Alat komunikasi yang tak mengenal jarak dan waktu semakin memudahkan
manusia untuk terus melakukan interaksi dimanapun dan kapanpun. Begitu cepat
perubahan dan perkembangan itu terjadi, hal ini menuntut manusia harus terus
belajar dimanapun dan kapanpun. Pendidikan di tuntut untuk membantu individu
agar dapat mengikuti perubahan-perubahan sosial sepanjang hidupnya. Maka
lahirlah konsep kehidupan seumur hidup. Pendidikan seumur hidup adalah sebuah
sistem konsep-konsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa - peristiwa
kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia.
Pada dasarnya manusia dilahirkan kealam dunia ini dalam keadaan fitrah atau suci sesuai dengan hadist Rasululullah Saw, “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah maka kedua orang tuanyalah yg menjadikannya sebagai Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” Sejak anak dilahirkan ke alam dunia ini sesungguhnya adalah awal manusia mulai belajar, karena di dalam Islam dikatakan bahwa manusia itu belajar sejak ia dilahirkan sampai ia masuk kedalam liang lahat.
Pada dasarnya manusia dilahirkan kealam dunia ini dalam keadaan fitrah atau suci sesuai dengan hadist Rasululullah Saw, “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah maka kedua orang tuanyalah yg menjadikannya sebagai Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” Sejak anak dilahirkan ke alam dunia ini sesungguhnya adalah awal manusia mulai belajar, karena di dalam Islam dikatakan bahwa manusia itu belajar sejak ia dilahirkan sampai ia masuk kedalam liang lahat.
B. Permasalahan
- Bagaimana
konsep dasar Pendidikan Seumur Hidup?
- Bagaimana
pendidikan seumur hidup dalam berbagai perspektif?
- Bagaimana
implikasi konsep pendidikan seumur hidup dalam program-program pendidikan?
- Apa kepentingan
pendidikan seumur hidup?
- Apa
strategi pendidikan seumur hidup?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah untuk mengetahui konsep pendidikan seumur hidup, pendidikan manusia
seutuhnya, serta dasar-dasar, tujuan, dan implikasinya.
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep pedidikan seumur hidup ini
erat kaitannya dengan paham tentang waktu berlangsungnya pendidikan. Di dalam
GBHN 1978 dinyatakan bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan
di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat.
A. Konsep Dasar
Pendidikan Seumur Hidup
Pembahasan tentang konsep pendidikan seumur hidup ini
akan diuraikan dalam dua bagian yaitu ditinjau dari dasar teoritis/ religios
dan dasar yuriditisnya.
1. Dasar Teoritis/ Religious
Konsep pendidikan seumur hidup ini
pada mulanya dikemukakan oleh filosof dan pendidik Amerika yang sangat terkenal
yaitu John Dewey. Kemudian dipopulerkan oleh Paul Langrend
melalui bukunya : An Introduction to Life Long Education. Menurut John
Dewey, pendidikan itu menyatu dengan hidup. Oleh karena itu pendidikan terus
berlangsung sepanjang hidup sehingga pendidikan itu tidak pernah berakhir.
Konsep pendidikan yang tidak terbatas ini juga telah
lama diajarkan oleh Islam, sebagaimana dinyatakan dalam Hadits Nabi Muhammad
Saw. yang berbunyi :
أطلـبُ الِعلم ِمنَ المَهْدِ اِلىَ
اللحْد
“Tuntutlah
ilmu sejak dari buaian sampai liang lahad”
2. Dasar Yuridis
Konsep pendidikan seumur hidup di Indonesia mulai
dimasyarakatkan melalui kebijakan negara yaitu melalui :
a) Ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 JO TAP. NO.
IV/MPR/1978 tentang GBHN menetapkan prinsip-prinsip pembangungan nasional,
antara lain :
·
pembangunan nasional dilaksanakan
dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh
rakyat Indonesia (Arah Pembangunan Jangka Panjang)
·
Pendidikan berlangsung seumur hidup
dan dilaksanakan dalam keluarga (rumah tangga), sekolah dan masyarakat. Karena
itu, pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan
pemerintah (Bab IV GBHN Bagian Pendidikan).
b) UU No. 2 Tahun 1989 Pasal 4 sebagai
berikut :
“Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.
c. Di dalam UU Nomor 2 Tahun 1989,
penegasan tentang pendidikan seumur hidup, dikemukakan dalam Pasal 10 Ayat (1)
yang berbunyi : “penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur,
yaitu pendidikan luar sekolah dalam hal ini termasuk di dalamnya pendidikan keluarga,
sebagaimana dijelaskan pada ayat (4), yaitu : “pendidikan keluarga merupakan
bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga
dan yang memberikan agama, nilai budaya, nilai moral dan keterampilan”.
B. Pendidikan
Seumur Hidup dalam Berbagai Perspektif
Dasar pemikiran yang menyatakan bahwa long life
education adalah sangat penting. Dasar pemikiran tersebut ditinjau dari
berbagai aspek, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Tinjauan
Ideologis
Pendidikan seumur hidup atau lifelong
education akan memungkingkan seseorang mengembangkan potensi-potensinya sesuai
dengan kebutuhan hidupnya, sebab pada dasarnya semua manusia dilahirkan ke
dunia mempunyai hak sama, khususnya untuk mendapatkan pendidikan dan
peningkatan pengetahuan dan keterampilannya (skill).
2. Tinjauan Ekonomis
Melalui pendidikan, merupakan cara
paling efektif untuk keluar dari suatu lingkaran yang menyeret kepada kebodohan
dan kemelaratan. Pendidikan seumur hidup dalam konteks ini memungkingkan
seseorang untuk :
a) Meningkatkan
produktifitasnya
b) Memelihara
dan mengembangkan sumber-sumber daya dimilikinya
c) Memungkinkan
hidup dalam lingkungan yang lebih sehat dan menyenangkan
d) Memiliki
motivasi dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya secara tepat, sehingga
pendidikan keluarga menjadi sangat penting dan besar artinya.
e) Tinjauan
Sosiologis
Pada umumnya di negara-negara sedang
berkembang ditemukan masih banyaknya para orang tua yang kurang menyadari akan
pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, banyak anak-anak
mereka yang kurang mendapatkan pendidikan formal, putus sekolah atau tidak
bersekolah sama sekali. Dengan demikian pendidikan seumur hidup kepada orang
akan merupakan solusi dari masalah tersebut.
3. Tinjuan Filosofis
Di negara demokrasi, menginginkan
seluruh rakyat menyadari pentingnya hak memilih dan memahami fungsi pemerintah,
DPR, MPR dan sebagainya.
4. Tinjauan
Teknologis
Di era globalisasi seperti sekarang
ini, tampaknya dunia dilanda oleh eksplosi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
dengan berbagai produk yang dihasilkannya. Semua orang, tak terkecuali para
pendidik, sarjana, pemimpin dan sebagainya dituntut selalu memperbaharui
pengetahuan dan keterampilannya seperti apa yang terjadi di negara maju.
5. Tinjauan
Psikologis dan Paedagogis
Perkembangan IPTEK sangat pesat
mempunyai dampak dan pengaruh besar terhadap berbagai konsep, teknik dan metode
pendidikan. Disamping itu, perkembangan tersebut juga makin luas, dalam dan
kompleks, yang menyebabkan ilmu pengetahuan tidak mungkin lagi diajarkan
seluruhnya kepada anak didik di sekolah.
Oleh karena itu, tugas pendidikan
jalur sekolah yang utama sekarang ialah mengajarkan bagaimana cara belajar,
menanamkan motivasi yang kuat dalam diri anak untuk belajar terus sepanjang
hidupnya, memberikan skill kepada anak didik secara efektif agar dia mampu
beradaptasi dalam masyarakat yang cenderung berubah secara cepat. Berkenaan
dengan itulah, perlu diciptakan suatu kondisi yang merupakan aplikasi asas
pendidikan seumur hidup atau lifelong education.
Demikian keadaan pendidikan seumur
hidup yang dilihat dari berbagai aspek dan pandangan. Sebagai pokok dalam
pendidikan seumur hidup adalah seluruh individu harus memiliki kesempatan yang
sistematik, terorganisisr untuk belajar disetiap kesempatan sepanjang hidup
mereka. Semua itu adalah tujuan untuk menyembuhkan kemunduran pendidikan
sebelumnya, untuk memperoleh skill yang baru, untuk meningkatkan keahlian
mereka dalam upaya pengertian tentang dunia yang mereka tempati, untuk
mengembangkan kepribadian dan tujuan-tujuan lainnya.
Konseptualisasi pendidikan seumur
hidup yang merupakan alat untuk mengembangkan individu-individu akan belajar
seumur hidup agar lebih bernilai bagi masyarakat.
C. Implikasi
Konsep Pendidikan Seumur Hidup pada Program-Program Pendidikan
1. Pendidikan baca tulis fungsional
Realisasi baca tulis fungsional memuat dua hal, yaitu
:
- Memberikan
kecakapan membaca, menulis, menghitung (3 M) yang fungsional bagi anak
didik.
- Menyediakan
bahan-bahan bacaan yang diperlukan untuk mengembangkan lebih lanjut
kecakapan yang telah dimilikinya
- Pendidikan
Vokasional. Pendidikan vokasional adalah program pendidikan di luar
sekolah bagi anak di luar batas usia.
- Pendidikan
Profesional
Pendidikan dalam upaya mencetak golongan profesional
yang mampu mengikuti berbagai kemajuan dan perubahan.
2. Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan
Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai
golongan usia agar mereka mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan
3. Pendidikan Kewargenegaraan dan Kedewasaan Politik
Pendidikan dalam upaya penguasaan pendidikan
kewarganegaraan dan kedewasaan politik bagi setiap warga negara.
4. Pendidikan Kultural dan pengisian waktu senggang
Pendidikan dalam upaya menciptakan masyarakat yang
mampu memahami dan menghargai nilai-nilai agama, sejarah, kesusastraan,
filsafat hidup, seni dan musik bangsa sendiri.
D. Beberapa
Kepentingan Pendidikan Seumur Hidup
Hal yang mendasari perlunya pendidikan seumur hidup :
- Pertimbangan
ekonomi.
Masih banyaknya masyarakat yang
masih berada di bawah garis kemiskinan.
- Keadilan.
Tuntutan akan adanya persamaan dan
kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan.
- Faktor
peranan keluarga.
- Faktor
perubahan peranan sosial
- Perubahan
teknologi
- Faktor-faktor
vocational
- Kebutuhan-kebutuhan
orang dewasa
- Kebutuhan
anak-anak awal
E. Strategi
Pendidikan Seumur Hidup
Adapun strategi dalam rangka pendidikan seumur hidup
sebagaimana diinventarisir Prof. Sulaiman Joesoef, meliputi hal-hal
berikut :
1. Konsep-konsep Kunci Pendidikan Seumur Hidup
a) Konsep
pendidikan seumur hidup itu sendiri. Sebagaimana suatu konsep, maka pendidikan
seumur hidup diartikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian
dan penstrukturan pengalaman-pengalaman pendidikan.
b) Konsep
belajar seumur hidup. Dalam pendidikan seumur hidup berarti pelajar belajar
karena respons terhadap keinginan yang didasari untuk belajar dan angan-angan
pendidikan menyediakan kondisi-kondisi yang membantu belajar.
c) Konsep
Belajar Seumur Hidup. Belajar seumur
hidup dimaksudkan adalah orang-orang yang sadar tentang diri mereka sebagai
pelajar seumur hidup, melihat belajar baru sebagai cara yang logis untuk
mengatasi peroblema dan terdorong tinggi sekali untuk belajar di seluruh
tingkat usia, dan menerima tantangan dan perubahan seumur hiudp sebagai pemberi
kesempatan untuk belajar baru.
d) Kurikulum
yang membantu pendidikan seumur hidup. Dalam konteks ini, kurikulum didesain
atas dasar prinsip pendidikan seumur hidup betul-betul telah menghasilkan
pelajar seumur hidup yang secara berurutan melaksanakan belajar seumur hidup.
2. Arah Pendidikan Seumur Hidup
a.
Pendidikan seumur hidup kepada orang dewasa
Sebagai generasi penerus, para
pemuda ataupun dewasa membutuhkan pendidikan seumur hidup dalam rangka
pemenuhan sifat “Self Interest” yang merupakan tuntunan hidup sepanjang masa.
Diantaranya adalah kebutuhan akan baca tulis bagi mereka pada umumnya dan
latihan keterampilan bagi pekerja.
b. Pendidikan seumur hidup bagi anak
Pendidikan seumur hidup bagi anak, merupakan sisi lain
yang perlu memperoleh perhatian dan pemenuhan oleh karena anak akan menjadi
“tempat awal” bagi orang dewasa artinya dengan segala kelebihan dan
kekurangannya. Pengetahuan dan kemampuan anak, memberi peluang besar bagi
pembangunan pada masa dewasa. Dan pada gilirannya masa dewasanya menanggung
beban hidup yang lebih ringan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut :
-
Konsep pendidikan seumur hidup erat
kaitannya dengan paham tentang waktu berlangsungnya pendidikan.
-
Pendidikan berlangsung seumur hidup
dan dilaksanakan di dalam kehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat.
-
Pendidikan seumur hidup mencakup
berbagai perspektif.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah
hendaknya setiap pembahasan diberikan berbagai macam contoh agar pembaca tidak
hanya memahami teori serta memberikan pemahaman singkat dan jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Hasbullah, Dasar-Dasar
Ilmu Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003.
Mudyahardjo,
Redja. Pengantar Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2001.
Sabri, Alisu
Drs. H.M. Ilmu Pendidikan. Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1999.
Komentar
Posting Komentar