MAKALAH PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN
MAKALAH
PENGANTAR
EKONOMI PEMBANGUNAN
Dosen Pengampu:
Ika Lis Mariatun, M.Pd
Disusun oleh
kelompok:
1.
Fahruddin
2.
Hariyanto Aldi Hasyim
3.
Evi Suryani
4.
Farihah
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PGRI
BANGKALAN
PEDIDIKAN
EKONOMI
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji
bagi Allah SWT berkat rahmat-Nya kami di berikan kesehatan untuk mengyelesaikan
tugas-tugas perkuliahan. Dan berkat ridho-Nya pula kami diberi kekuatan untuk
membuat makalah yang berjudul “Pengantar
Ekonomi Pembangunan” dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Ekonomi Makro.
Karena kami masih dalam tahap
pembelajaran, tentunya kami secara sadar mengakui masih banyak kekurangan,
untuk itu kami mohon kritik dan sarannya untuk membangun kesempurnaan makalah
ini. Dan dalam hal ini kami memohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam
penulisan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Bangkalan, 27 September 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Selama ini banyak
negara sedang berkembang telah berhasil menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi
yang cukup tinggi, tetapi masih banyak permasalahan pembangunan yang belum
terpecahkan, seperti: tingkat pengganguran tetap tinggi, pembagian pendapatan
tambah tidak merata, masih banyak terdapat kemiskinan absolut, tingkat
pendidikan rata-rata masih rendah, pelayanan kesehatan masih kurang, dan
sekelompok kecil penduduk yang sangat kaya cenderung semakin kaya sedangkan
sebagian besar penduduk tetap saja bergelut dengan kemiskinan, yang terjadi
bukan trickle down tapi trickle up. Keadaan ini memprihatinkan, banyak ahli
ekonomi pembangunan yang mulai mempertanyakan arti dari pembangunan.
Pertumbuhan ekonomi
dan pembangunan ekonomi merupakan dua istilah yang berbeda, sekalipun ada
beberapa ahli mengatakan sama. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu
indikator dari keberhasilan pembanguanan ekonomi. Jadi akan ada pertumbuhan
ekonomi jika ada pembangunan ekonomi dimana pembangunan ekonomi itu
mengakibatkan perubahan-perubahan pada sektor ekonomi. Pendirian
industri-industri baru dan meningkatnya kegiatan ekspor dan impor akan membawa
perubahan dalam sektor industri dan sektor perdagangan. Sektor pertanian juga
akan berubah melalui pembangunan di bidang sarana dan prasarana, seperti
penambahan ruasa jalan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah
Pembangunan Ekonomi itu?
2.
Apakah Teori
– Teori Ekonomi Pembangunan
3.
Apakah ciri
– ciri negara berkembang?
4.
Apakah
masalah dan kebijakan ekonomi di Negara – Negara berkembang?
C. Manfaat Pembuatan Makalah
Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk memperluas wawasan kami dan
para pembaca tentang bagaimana pembahasan pembangunan ekonomi dari berbagai
tokoh ekonomi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Ekonomi Pembangunan
Ekonomi
pembangunan adalah suatu ilmu yang mengajari mengenai pembangunan di bidang
ekonomi atau salah satu dari percabangan ilmu ekonomi yang difokuskan
bahasannya tentang pembangunan di Negara-negara yang statusnya masih tergolong
kedalam negara berkembang. Tujuan ekonomi pembangunan yaitu jika dari ilmu ekonomi pembangunan adalah untuk meneliti berbagai faktor yang
menyebabkan ketertinggalan pembangunan di Negara berkembang, sehingga dengan
mengetahui faktor tersebut yang menghambat pembangunan dapat diketahui
bagaimana cara yang paling efektif untuk meningkatkan kualitas pembangunan di
negara berkembang. Dengan demikian, diharapkan kemajuan bisa tercapai di Negara
yang bersangkutan.
B.
Teori –
teori Ekonomi Pembangunan
1. Teori
Ekonomi Pembangunan
Pada garis besarnya teori-teori
pembangunan ekonomi dapat digolongkan menjadi lima golongan besar yaitu aliran
klasik, Karl Marx, Schumpeter, Neo Klasik dan Post Keynesian. Aliran - aliran
ini mencoba menemukan sebab-sebab pertumbuhan pendapatan nasional dan proses
pertumbuhannya.
a) Teori Klasik
Aliran klasik muncul pada akhir abad ke-18 dan permulaan abad ke 19 yaitu
dimasa revolusi industri yang merupakan awal bagi adanya perkembangan ekonomi.
Pada waktu itu aliran ekonomi yang sedang berkembang adalah sistem liberal dan
menurut aliran klasik ekonomi liberal itu disebabkan oleh adanya kemajuan dalam
bidang teknologi dan peningkatan jumlah penduduk. Kemajuan teknologi tergantung
pada pertumbuhan kapital.
Kecepatan pertumbuhan kapital tergantung pada tinggi rendahnya tingkat keuntungan,
sedangkan tingkat keuntungan ini tergantantung pada sumber daya alam. Aliran
klasik juga mengalami perkembangan dari beberapa pengamat aliran klasik,
diantaranya Adam Smith, David Ricardo, dan Thomas Robert Malthus.
- Adam
Smith
Hukum Alam, Adam Smith meyakini berlakunya
hukum alam dalam persoalan ekonomi. Ia menganggap bahwa setiap orang sebagai
hakim yang paling tahu akan kepentingannya sendiri yang bebas mengejar
kepentingannya demi keuntungan dirinya sendiri. Setiap orang jika dibiarkan
bebas akan berusaha memaksimalkan kesejahteraan dirinya sendiri, karena itu
jika semua orang dibiarkan bebas akan memaksimalkan kesejahteraan mereka secara
agregat. Smith pada dasarnya menentang campur tangan pemerintah dalam
industri dan perniagaan.
Pembagian Kerja adalah titik mula dari teori
pertumbuhan ekonomi Adam Smith, yang meningkatkan daya produktvitas tenaga
kerja. Ia menghubungkan kenaikan itu dengan meningkatnya keterampilan kerja;
penghematan waktu dalam memproduksi barang; penemuan mesin yang sangat
menghemat tenaga. Penyebab yang terakhir bukan berasal dari tenaga kerja
melainkan dari modal.
Proses Penumpukan Modal. Smith menekankan, penumpukan
modal harus dilakukan terlebih dahulu daripada pembagian kerja. Smith
menganggap pemupukan modal sebagai satu syarat mutlak bagi pembangunan ekonomi;
dengan demikian permasalahan pembangunan ekonomi secara luasa adalah kemampuan
manusia untuk lebih banyak menabung dan menanam modal. Dengan demikian tingkat
investasi akan ditentukan oleh tingkat tabungan dan tabungan yang sepenuhnya
diinvestasikan.
Agen Pertumbuhan, menurutnya para petani, produsen dan
pengusaha, merupakan agen kemajuan dan pertumbuhan ekonomi. Fungsi ketiga agen
tersebut saling berkaitan erat. Bagi Smith pembangunan pertanian
mendorong peningkatan pekerjaan konstruksi dan perniagaan. Pada waktu terjadi
surplus pertanian sebagai akibat pembangunan ekonomi, maka permintaan akan jasa
perniagaan dan barang pabrikan meningkat pula; ini semua akan membawa kemajuan
perniagaan dan berdirinya industri manufaktur. Pada pihak lain, pembangunan
sektor tersebut akan meningkatkan produksi pertanian apabila petani menggunakan
teknologi yang canggih. Jadi pemupukan modal dan pembangunan ekonomi terjadi
karena tampilnya para petani, produsen dan pengusaha.
Menurut Smith, proses pertumbuhan
ini bersifat komulatif (menggumpal). Apabila timbul kemakmuran sebagai akibat
kemajuan di bidang pertanian, indusrtri manufaktur, dan perniagaan, kemakmuran
itu akan mengarah pada pemupukan modal, kemajuan teknik, meningkatnya produk,
perluasan pasar, pembagian kerja, dan kenaikan secara terus menerus. Dilain
pihak naiknya produktifitas akan menyebabkan upah naik dan ada akumulasi
kapital. Tetapi karena Sumber Daya Alam terbatas adanya, maka keuntungan akan
menurun karena berlakunya hukum penambahan hasil yang semakin berkurang. Pada
tingkat inilah perkembangan mengalami kemacetan.
Kelemahan Teori Adam Smith
- Pengabaian masyarakat secara luas
- Alasan yang tidak adil bagi kegiatan menabung
- Pengabaian pengusaha (wiraswasta)
- David
Ricardo
Menurut David Ricardo di dalam
masyarakat ekonomi ada tiga golongan masyarakat yaitu golongan capital,
golongan buruh, dan golongan tuan tanah. Golongan kapital adalah golongan yang
memimpin produksi dan memegang peranan yang penting karena mereka selalu
mencari keuntungan dan menginvestasikan kembali pendapatannya dalam bentuk
akumulasi kapital yang mengakibatkan naiknya pendapatan nasional. Golongan
buruh merupakan golongan yang terbesar dalam masyarakat, namun sangat
tergantung pada capital. Golongan tuan tanah merupakan golongan yang
memikirkan sewa saja dari golongan kapital atas areal tanah yang disewakan.
David Ricardo mengatakan bahwa bila jumlah penduduk bertambah terus dan
akumulasi kapital terus menerus terjadi, maka tanah yang subur menjadi kurang
jumlahnya atau semakin langka adanya. Akibatnya berlaku pula hukum tambahan
hasil yang semakin berkurang. Disamping itu juga ada persaingan diantara
kapitalis-kapitalis itu sendiri dalam mengolah tanah yang semakin kurang
kesuburannya dan akibatnya keuntungan mereka semakin menurun hingga pada
tingkat keuntungan yang normal saja.
- Thomas
Robert Malthus
Malthus menitikan perhatian pada
“perkembangan kesejahteraan” suatu negara, yaitu pembangunan ekonomi yang dapat
dicapai dengan meningkatkan kesejakteraan suatu negara. Kesejahteraan suatu
negara sebagian bergantung pada kuantitas produk yang dihasilkan oleh tenaga
kerjannya, dan sebagian lagi pada nilai atas produk tersebut.
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan
Ekonomi, Menurut
Malthus pertumbuhan penduduk saja tidak cukup untuk berlangsungnya pembangunan
ekonomi. Malahan, pertumbuhan penduduk adalah akibat dari proses pembangunan
ekonomi. Pertumbuhan penduduk akan meningkatkan kesejahteraan hanya bila
pertumbuhan tersebut meningkatkan permintaan efektif. Rendahnya konsumsi atau
kurangnya permintaan efektif yang menimbulkan persediaan melimpah, menurut
Teori Malthus merupakan sebab utama keternbelakangan. Untuk pembangunan, negara
harus memaksimalkan produksi di sektor pertanian dan sektor industri. Ini
memerlukan kemajuan teknologi, pendistribusian kesejahteraan dan tanah secara
adil, perluasan perdagangan internal dan eksternal, peningkatan konsumsi tidak
produktif, dan peningkatan kesempatan kerja melalui rencana pekerjaan umum.
b) Teori Karl Marx
Karl Marx lahir pada thaun 1818 di
Kota Trier JermanPemikiran Marx sangat dipengaruhi oleh Darwin dan menggunakan
gagasan ini untuk menjelaskan proses dialektik sejarah. Menurut Marx,
masyarakat menempuh tahapan - tahapan yang berbeda dalam sejarah dan yang
menenukan tahapan-tahapan tersebut adalah perubahan dalam sarana produksi dan
hubungan-hubungan produksi. Menurutnya berdasarkan sejarah, perkembangan
masyarakat melalui 5 tahap :
- Masayarakat
kumunal primitive, yang masih menggunakan alat-alat produksi
sederhana yang merupakan milik kumunal. Tidak ada surplus produksi di atas
konsumsi.
- Masyarakat
perbudakan, adanya hubungan antar pemilik factor produksi
dan orang-orang yang hanya bekerja untuk mereka. Para budak diberi upah
sangat minim Mulai ada spesialisasi untuk bidang pertanian,
kerajinan tangan dsb. Karena murahnya harga buruh maka minat pemilik
factor produksi untuk memperbaiki alat-alat yang dimilikinya rendah.
Buruh makin lama sadar dengan kesewenang-wenangan yang dialaminya sehingga
menimbulkan perselisihan antara dua kelompok tersebut.
- Masyarakat
fiodal, kaum
bangsawan memiliki factor produksi utama yaitu tanah.. Para petani
kebanyakan adalah budak yang dibebaskan dan mereka mengerjakan dahulu
tanah milik bangsawan. Hubungan ini mendorong adanya perbaikan alat
produksi terutama di sector pertanian. Kepentingan dua kelas tersebut
berbeda, para feodal lebih memikirkan keuntungan saja dan kemudian
mendirikan pabrik-pabrik. Banyak timbul pedagang-pedagang baru yang
didukung raja yang kemudian membutuhkan pasar yang lebih luas.
Perkembangan ini menyebakan timbulnya alat produksi kapitalis dan
menghendaki hapusnya system fiodal. Kelas borjuis yang memilki alat-alat
produksi menghendaki pasaran buruh yang bebas dan hapusnya tariff serta
rintangan lain dalam perdagangan yang diciptakan kaum fiodal sehingga
kemudian masyarakat tidak lagi munyukai system ini
- Masyarakat
kapitalis, hubungan produksinya didasarkan pada pemilikan
individu masing-masing kapitalis terhadap alat-alat produksi. Kelas kapitalis
mempekerjakan buruh . Keuntungan kapitalis membesar yang memungkinkan
berkembangnya alat-alat produksi. Perubahan alat yang mengubah cara
produksi selanjutnya menyebabkan perubahan kehidupan ekonomi masyarakat.
Perbedaan kepentingan antara kaum kapitalis dan buruh semakin meningkat
dan mengakibatkan perjuangan kelas
- Masyarakat
sosialis,
kepemilikan alat produksi didasarkan atas hak milik sosial. Hubungan
produksi merupakan hubungan kerjasama dan saling membantu diantara buruh
yang bebas unsur eksploitasi. Tidak ada lagi kelas-kelas dalam masyarakat.
Marx meramalkan keruntuhan
system kapitalis, menurutnya terjadi karena adanya :
- Akumulasi yang menyebabkan perbedaan kaya
miskin semakin lebar
- Kesengsaraan, karena kemiskinan semain luas
- Krisis, karena daya beli masyarakat semakin
berkurang karena pendapatan buruh semakin berkurang, sehingga terjadilah
kelebihan produksi atas konsumsi (over production). Harga barang-barang
merosot dan produksi terpaksa ditahan.
- Konsentrasi, penggabungan perusahaan-perusahaan
agar tidak bangkrut karena persaingan dalam masyarakat kapitalis
Menurut Karl Marx masyarakat
menempuh tahapan-tahapan yang berbeda dalam sejarah dan yang menentukan
tahap-tahap tersebut adalah perubahan dalam sarana produksi dan juga hubungan-hubungan
produksi yang telah dijelaskan di atas, namun sejarah telah membuktikan bahwa
periode evolusi yang dikemukakan oleh Marx ternyata keliru. Tidak ada masa
dalam sejarah masyarakat yang melalui
tahapan evolusi sebagaimana yang dikemukakan Marx. Sebaliknya sebagaimana system yang
diyakini oleh Marx terjadi melalui serangkaian tahapan tertentu, malah dapat terjadi dalam waktu bersamaan dan
dalam masyarakat yang sama pula di saat
satu wilayah dari suatu Negara sedang mengalami system yang menyerupai
masyarakat fiodal, system kapitalis berlaku di wilayah lainnya dalam Negara
yang sama. Jadi pernyataan bahwa tahapan dari satu system ke system berikutnya
mengiuti pola evolusi sebagaimana yang dikemukakan oleh Marx dan teori evolusi
tidak dapat dibuktikan sama sekali.
c)
Aliran Neo-Klasik
Aliran yang menggantikan aliran
klasik. Aliran ini mempelajari tingkat bunga (harga modal yang menghubungkan
nilai pada saat ini dan yang akan datang). Neo-klasik mengenai perkembangan ekonomi
dapat diiktisarkan sebagai berikut:
- Akumulasi Kapital
Menurut Neo-klasik tingkat bunga dan
tingkat pendapatan meningkatkan tingkat tabungan. Pada suatu tingkat teknik
tertentu bunga menentukan tingkat investasi. Perubahan teknologi menurut
Neo-klasik terutama adalah penemuan-penemuan baru yang mengurangi penggunaan
tenaga buruh/ relative lebih bersifat “penghemat buruh” dari pada “penghemat
capital”. Jadi kemajuan-kemajuan teknik akan menciptakan permintaan-permintaan
yang kuat akan barang-barang capital.
- Perkembangan sebagai proses Gradual /
terus-menerus
Menurut Alfred Marshall bahwa
perekonomian sebagai suatu kehidupan organic yang tumbuh dan berkembang
perlahan-lahan sebagai proses yang gradual atau terus-menerus.
- Perkembangan
sebagai proses yang harmonis dan kumulatif
Proses yang harmonis & kumulatif
ini meliputi berbagai factor dimana factor itu tumbuh bersama-sama. Misal, bila
teknik produksi baru yang akan menaikkan produksi total / akan menaikkan
pendapatan total dimana untuk menambah produksi dibutuhkan tenaga kerja yang
banyak dan lebih pandai, sehingga ada kenaikan permintaan terhadap produksi
itu, karena kenaikan pendapatan Marshall menggambarkan pula harmonisnya
perkembangan itu karena adanya internal economies & external economices.
Internal Economices timbul dari adanya mesin-mesin yang lebih luas manajemen
yang lebih baik dan seba gainya sehingga ada kenaikan produksi. External
economices timbul adanya kenaikan produksi pada umumnya dan ada hubungannya
dengan perkembangan pengetahuan dan kebudayaan. Jadi Marshall menekankan pada
adanya sifat saling ketergantungan dan komplementer dari perekonomian. Mengenai
kumulatifnya menurut Alien Young bahwa berkembangnya industri itu tergantung
pada baiknya pembagian kerja diantara para buruh.
- Optimis terhadap perkembangan ekonomi
Kaum klasik mengatakan bahwa
pertumbuhan ekonomi akan macet karena keterbatasan sumber daya alam. Dipihak
lain berpendapat bahwa adanya kemampuan manusia mengatasi keterbatasan
pertumbuhan itu. Selalu aka nada kemajuan-kemajuan pengetahuan teknik secara
gradual dan kontinyu dan akan selalu aka nada permintaan masyarakat, hal ini
menimbulkan kemungkinan baru bagi buruh untuk kenaikan upah. Bagi
Neo-klasik hal penting untuk pertumbuhan ekonomi ialah kemauan untuk menabung.
- Aspek
internasional perkembangan ekonomi
- tingkat perkembangan ekonomi:
a) Mula-mula
Negara meminjam capital / impor capital.
b) Kemudian
Negara peminjam tersebut setelah dapat menghasilkan dengan capital pinjaman
tadi, membayar deviden dan bunga atas pinjaman tersebut.
c) Tingkat
selanjutnya setelah penghasilan nasional Negara itu meningkat terus, maka
sebagian dari penghasilan itu digunakan untuk melunasi utang dan sebagian lagi
dipinjamkan kenegara lain yang membutuhkan.
d) Tingkat
keempat, Negara tersebut kemudian sudah menerima deviden dan bunga lebih besar
dari pada yang dibayar, jadi ada surplus. Dengan kata lain untungnya semakin
sedikit dan hutangnya semakin banyak.
e) Akhirnya
Negara itu hanya selalu menerima deviden dan bunga saja dari Negara lain
d) Teori Schumpeter
Teori Schumpeter ini pertama kali
dikemukakan dalarn bukunya yang berbahasa Jerman pada tahun 1911 yang pada
tahun 1934 diterbitkan dalam Bahasa Inggris dengan judul The Theory of
Economic Development. Kemudian dia mengulas teorinya lebih dalam mengenai
proses pembangunan dan faktor utama yang menentuka pembangunan dalam bukunya
yang diterbitkan pada tahun 1939 dengan judul Business Cycle
Salah satu pendapat Schumpeter yang
menjadi landasan teori pembangunan adalah adanya keyakinan bahwa sistem kapitalisme
merupakan sistem yang paling baik untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang
pesat. Namun, Schumpeter meramalkan bahwa dalam jangka panjang sistem
kapitalisme akan mengalami kemacetan (Satagnasi). Pendapat ini sama
dengan pendapat kaum Klasik.
Menurut Schumpeter, faktor utama
yang menyebabkan perkembangan ekonomi adalah proses inovasi dan
pelakunya adalah para inovator atau pengusaha. Kemajuan ekonomi suatu
masyarakat hanya bisa diterapkan dengan adanya inovasi oleh para Pengusaha (entrepreneurs). Dan
kemajuan ekonomi tersebut dapat dimaknai sebagai peningkatan output total
masyarakat.
Dalam mernbahas perkembangan
ekonomi, Schumpeter membedakan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi,
meskipun keduanya merupakan sumber peningkatan output masyarakat.
Menurut Schumpeter, pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan output masyarakat
yang disebabkan oleh semakin banyaknya jumlah faktor produksi yang digunakan
dalam proses produksi, tanpa adanya perubahan dalam “teknologi” produksi itu
sendiri. Misalnya, kenaikan output yang disebabkan oleh
pertumbuhan stok modal ataupun penambahan faktor-faktor produksi tanpa tanpa
adanya perubahan pada teknologi produksi yang lama.
Sedangkan pembangunan ekonomi adalah
kenaikan output yang disebabkan oleh adanya inovasi yang
dilakukan oleh para pengusaha(entrepreneurs.). Inovasi disini bukan
hanya berarti perubahan yang “radikal” dalam hal teknologi, inovasi dapat juga
direpresentasikan sebagai penemuan produk baru, pembukaan pasar baru, dan
sebagainya. Inovasi tersebut nienyangkut perbaikan kuantitatif dan sistem
ekonomi itu sendiri yang bersumber dari kreativitas para pengusahanya.
Menurut Sehumpeter, pembangunan
ekonorni akan berkernbang pesat dalam lingkungan masyarakat yang rnenghargai
dan merangsang setiap orang untuk menciptakan hal-hal yang baru (inovasi), dan
lingkungan yang paling cocok untuk itu adalah masyarakat yang menganut
paham laissez faire, bukan dalarn masyarakat sosial ataupun
komunis yang cenderung mematikan kreativitas pendudukunya.
e) Analisis post Keynesian
Ahli-ahli post-keynesian ialah
mereka yang mencoba merumuskan perluasan teori keynes.post-keynesian memperluas
sistem menjadi teori output dan kesempatan kerja dalam jangka panjang, yang
menganalisa fluktuasi jangka pendek untuk mengetahui adanya perkembangan
ekonomi jangka panjang.
Dalam analisis ini persoalan yang penting ialah:
- Syarat
yang diperlukan untuk mempertahankan perkembangan pendapat yang mantap (steady
growth) pada tingkat pendapatan dalam kesempatan kerja penuh (full
employment income) tanpa mengalami deflasi atau inflasi.
- Apakah
pendapatan itu benar-benar bertambah pada tingkat sedemikian rupa sehingga
dapat mencegah terjadinya kemacetan yang lama atau terus menerus.
C. CIRI – CIRI NEGARA BERKEMBANG
Negara
Berkembang merupakan negara dengan ekonomi,
teknologi dan taraf hidup yang berkembang. Ada indikator
utama untuk mengukur bagaimana suatu
negara bisa dikatakan sebagai negara berkembang, yaitu :
1. Pendapatan Perkapita
2. Jumlah Penduduk Miskin
3. Tingkat Pengangguran
4. Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan
5. Angka Melek Huruf
2. Jumlah Penduduk Miskin
3. Tingkat Pengangguran
4. Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan
5. Angka Melek Huruf
Ciri-ciri Negara
Berkembang
Di negara
berkembang memang sebagian besar penduduk dalam taraf menengah kebawah, kesenjangan sosial masalah
ekonomi dan korupsi banyak dijumpai, ada juga yang hampir mendekati negara terbelakang (miskin).
1. Perekonomian
Pada Sektor Primer
Sektor
primer merupakan sektor yang kerjanya masih mengutamakan kekayaan alam atau aktivitas sebagian besar penduduk bersifat agraris, seperti pertanian, kehutaan,
perikanan dan lainnya.
2. Pendapatan
Perkapita Tergolong Rendah
Pada indikator utama pertama menyinggung masalah
pendapatan perkapita (pendapatan dalam satu tahun), menurut Bank Dunia,
pendapatan negara berkembang mengenah : US $876 - $3,465. Pendapatan negara
berkembang keatas : US $3,466 - US $10,275
3. Tingkat Pendidikan Rendah
Pemerintah masih kesulitan dalam penyediaanya,
kurikulum masih dirasa berat bagi siswa dan lain sebagainya. Pendidikan rendah
ibarat indikator nomor 5 yaitu angka melek huruf yang rendah. Kemudian
pendapatan perkapita yang kecil menjadikan orang tua tidak bisa membiayai
dengan baik pendidikan anaknya.
4. Tingginya Tingkat Pengangguran
Ini merupakan indikator ke 3 yaitu tingkat pengangguran, Sekarang
lahan pekerjaan semakin sempit, selain itu untuk mendapatkan pekerjaan yang
layak mau tidak mau pendidikan harus tinggi. Dengan indikator juga bisa
diteliti mengapa bisa seperti ini, lah tingkat pendidikan rendah yang didukung
pendapatan perkapita yang rendah membuat pengangguran semakin banyak. Mau tidak
mau harus membangun usaha sendiri.
5. Kurang Disiplin dan Tidak Menghargai Waktu
Budaya dari negara berkembang yang semakin berkembang
merupakan ketidakdisiplinan dan kurang menghargai waktu. Kita sadar dan ingin
memperbaiki diri, tapi masih saja dalam penerapan
kita tak disiplin.
6. IPTEK Kurang Dikuasai
7. Tingginya Laju Pertumbuhan Penduduk
Ini merupakan hasil dari indikator 4, angka kematian bayi dan ibu melahirkan.
Di negara berkembang, angka kelahiran bayi sangat tinggi. Kematianya kurang
terimbangi, ini menyebabkan penduduk di negara berkembang bisa tak terkendali.
Walau berbagai program pemerintah sudah dilaksanakan namun ini sudah terlanjur
mendarah daging. Contoh saja Indonesia dengan filosofi "Banyak Anak Banyak
Rejeki"
8. Rendahnya Modal Perorangan
Minimnya pengetahuan, iptek yang kurang dikuasai,
pendapatan perkapita yang rendah menyebabkan modal perorangan sangat minim.
Kemudian mindset mereka masih berfikir
terus tanpa melakukan sesuatu, "Modal harus banyak" Namun sekarang
yang kita butuhkan yaitu banyak bekerja.
9. Lebih Banyak Import dibanding Eksport
10. Tingkat Korupsi Cukup Tinggi
D. MASALAH dan
KEBIJAKAN EKONOMI di NEGARA – NEGARA SEDANG BERKEMBANG
Negara berkembang adalah sebuah Negara dengan
rata-rata pendapatan yang rendah,
infrastruktur yang relative terbelakang, dan indeks perkembangan manusia yang
kurang dibandingkan negara global.
Permasalahan ekonomi yang sering di alami
Negara-negara berkembang :
- Pertumbuhan penduduk yang sangat besar jumlahnya
menambah kerumitan masalah-masalah pembangunan yang dihadapi.
- Tingginya angka pengangguran dan kemiskinan
sehingga tidak seluruh penduduk dapat melakukan kegiatan ekonomi karena
untuk berinvestasi kita harus memiliki uang lebih, sedangkan para
pengangguran dan masyarakat miskin untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
pun sangat sulit.
- Tingkat Produksi yang rendah, produksi yang
rendah ini diakibatkan oleh sumber daya manusia yang kurang memadai
sehingga kurang adanya inovasi dalam meningkatkan nilai tambah suatu
barang guna mencapai keuntungan yang maksimal.
- Ekonomi yang sangat tergantung kepada ekonomi
eksternal, dalam hal ini eksternal yang dimaksud yaitu silkus ekonomi
internasional.
- Tingkat pendidikan, terdapat kegagalan dalam
mengembangkan projek di Negara-negara berkembang menimbulkan kesadaran
kepada ahli-ahli ekonomi bahwa kemampuan suatu masyarakat untuk
merencanakan dan melaksanakan pembangunan antara lain tergantung kepada
taraf pendidikan masyarakatnya.
Melihat berbagai permasalahan yang dihadapi diharapkan upaya mengatasi
masalah yang ada agar Negara-negara berkembang dapat bersaing dalam
perekonomian internasional dan bersaing dengan Negara-negara maju, adapun
solusi yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan perekonomian di Negara
berkembang:
- Meningkatkan
Sumber Daya Manusia (SDM)
- Perlu
adanya kebijakan dari Pemerintah yang dapat mendorong kemajuan ekonomi
- Mengurangi
ketergantungan terhadap pihak asing
- Menciptakan
iklim investasi yang baik
- Revitalisasi
pembagian keuntungan perusahaan asing
Kebijakan Ekonomi Di Negara-Negara
Yang Sedang Berkembang
1. Kebijakan Perdagangan
Dalam Mengembangkan Industry Manufaktur
Barangkali dalam perbedaan yang
paling mencolok antara kebijakan kebhijakan di Negara - negara maju dan Negara-negara miskin adalah bahwa di Negara-negara
berkembang secara berkembang secara konsisten lebih ditujukan untuk mendorong
industry manufaktur menjadi sector utama
dalam perekonomiannya. Penitik beratan ini, sampai titik tertentu, merupakan
cerminan dari lambing pentingnya sector manufaktur sebagai indicator
pembangunan nasional. Sebagian besar
ekspor Negara-negara maju pada umumnya adalah barang-barang manufaktur,
sedankan Negara-negara miskin lazimnya pengekspor komoditi primer seperti hasil-hasil pertanian
dan mineral. Karena itu, Negara-negara yang mencoba untuk menunjukkan kekuatan
dan kebebsan mereka kelak ingin memiliki industry-industri domestic yang
menonjol seperti baja petrokimia. Namun, dibalik simbolisme pengembangan bakat
ini pemerintah dibanyak Negara telah dipengaruhi dengan kuat oleh hujah-hujah
teoritis bagi kebijakan perdaagangan untuk memajukan manufaktur.
2.
Pembenaran Kegagalan Pasar Bagi Proteksi Industry Yang Masih Rapuh.
Artinya, hujah bagi pemberian
proteksi dalam pertumbuhan awalnya harus
dikaitkan dengan keadaan-keadaan kusus dari kegagalan pasar yang merintangi
swasta mengembangkan industry yang
bersangkutan sesegera yang dapat mereka lakukan. Penyokong-penyokong gigih
hujah industry yang masih rapuh mengajukan dua kegagalan pasar sebagai alas an
mengapa proteksi industry yang masih rapuh mungkin merupaakan suatu pemikiran
yang tepat pasar modal yang tidak sempurna( imperfect capital markets) dan
persoalan kelainkan( apporpability).
Pembenaran pasar modal yang tidak
sempurna bagi proteksi industry yang masih rapuh adalah sebagai berikut: jika
suatu Negara sedang berkembang tidak seperangkat lembaga keuangan ( seperti
pasar modal dan bank yang yang efisien) yang memungkinkan tabungan dari
sector-sektor tradisional ( seperti pertanian) digunakan untuk membiayai
investasi di sector-sektor maju( seperti manufaktur), maka pertumbuhan
industry-iundustri baru akan terbatas oleh kemampuan perusahaan-perusahaaan di
industry ini untuk memperoleh keuntungan sekarang.
3. Peraturan Modal Asing Dan
Firma Multinasional Dalam Perkembangannya
Doktrin memusatkan akibat
perdagangan asing dalam perkembangannya . Banyak negara - negara yang sedikit
berkembang sudah dipusatkan tentang akibat investasi asing, khususnya ketika
datang sebagai investasi langsung oleh Firma multinasional. Apakah peraturan
penting oleh multinasional asing melukai ekonomi negara-negara yang sedikit
berkembang?
Pada satu level lawan multinasional
asing didasarkan pada . Dulu, beberapa negara bangkrut sehingga firma asing
mendominasi ekonomi mereka dan memiliki terlalu banyak politik mereka. Karikatur “Republic Banana” dimiliki oleh
Negara Kesatuan Buah kadang-kadang memiliki basis dalam kesehariannya. Sama
halnya di negara besar seperti Mexico, negara-negara asing mendominasi ekonomi
dan memiliki gejala politik yang kuat di awal tahun keduapuluh; Bagian reaksi nasionalis pada
asing ini kontrol sehingga revolusi Mexico pada 1910-1920. Sebagai untuk
investasi internasional umumnya, kepemilikan asing selama periode antara perang
dan tidak pernah kepentingan yang relatif itu dilakukakn pada tahun sebelum
perang dunia I.walaupun beberapa pembicaraan menakutkan,bangsa tidak pernah di
pada periode masa perang.sinar operasi multi nasional selama tahun 1950-an dan
1960-an dilakukan,bagaimanapun mengangkat beberapa pemusatan ekonomi yang sah.
Pemusatan
sebelumnya melewati multinasional memfokuskan pada teknologi jenis multi nasional itu menggunakan (isu
teknologi ) dan cara yang di buat pada bangsa lain (isu transfer teknologi ).
4. Pengangkatan Harga Eksport
Negara-Negara Yang: Komoditi Kartel Eksport
Walaupun mereka pada
industrialisasi, kebanyakan negara-negara yang mementingkan kegiatan eksport
produk pertanian dan mineral—sering disebut “komoditi”—dan kegiatan inport.
Jadi, pertukaran perdagangan negara-negara yang sebagai kelompok yang
dihubungkan ke harga-harha komoditi yang relatif untuk barang-barang yang di .
Pemerintahan bangsa yang miskin selalu memiliki ketertarikan dalam cara
mengangkat harga komoditi. Perputaran yang paling menjanjikan untuk
meningkatkan harga-harga komoditi sering terlihat menjadi formasi katel eksport
komoditi , yang mana kelompok negara yang mengeksport komoditi yang sama setuju
untuk penawaran dan mengontrol harga.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemikiran para ekomon
dalam teori-teorinya maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Teori Klasik :
Adam Smith menunjukkan pentingnya faktor Divition of labour (pembagian tenaga kerja atau
spesialisasi) dalam pengembangan ekonomi. D. Ricardo, menunjukkan
pentingnya faktor tanah. Thomas Robert Malthus menunjukkan pentingnya faktor
pertambahan penduduk, dan pengaruh terhadap penambahan jumlah permintaan.
Sedangkan Karl Marx, menunjukkan pentingnya tersedia adanya nilai lebih (surplus value) bagi perkembangan
ekonomi. Post Keynesia, khususnya Roy Harrod dan Evsey Domar mengemukakan
pentingnya peranan kapital di mana investasi lebih penting untuk perkembangan
ekonomi, sedang Neo Klasik melihat peranan dari teknologi. Schumpeter, dalam
masalah perkembangan ekonomi ini melihat pentingnya para entrepreneur. Apabila entrepreneur banyak tersedia,
maka perkembangan ekonomi akan dapat tercapai dengan pesat.
B. SARAN
Berdasarkan materi makalah Pengantar
Ekonomi Pembangunan di atas, maka kami berharap kritik dan saran apabila ada
kekurangan dari pembuatan makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Irawan & Suparmoko, M. 2008. Ekonomika
Pembangunan. Edisi keenam. BPFE UGM, Yogyakarta.
Jhingan, M.L. 2010. Ekonomi Pembangunan dan
Perencanaan. Edisi Keenam Belas. Rajawali Pers, Jakarta
Arsyad, L. 2010. Ekonomi Pembangunan.
Edisi Kelima. UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Todaro, Michel P, & Stephen C. Smith. 2011. Pembangunan
Ekonomi. Edisi 1. Terjemahan Haris Munandar. Erlangga. Jakarta.
Komentar
Posting Komentar