PENYAJIAN DATA ANALISIS DATA UKURAN SEPATU ANGGOTA DEWAN KERJA RANTING (DKR) KEC. GALIS

PENYAJIAN DATA
ANALISIS DATA UKURAN SEPATU ANGGOTA DEWAN KERJA RANTING (DKR) KEC. GALIS
Dosen Pengampu: Ria Faulina, M.Si
logo stkip pgri bangkalan 3
Disusun oleh: Kelompok II
1.      Fariha                             1622211073
2.      Dewi Rachmawati         1622211077
3.      Fahruddin                      1622211020
4.      Haryanto Aldy Hasyim  1622211079
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PGRI BANGKALAN
PEDIDIKAN EKONOMI
TAHUN AKADEMIK 2017

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT berkat rahmat-Nya kami di berikan kesehatan untuk mengyelesaikan tugas-tugas perkuliahan. Dan berkat ridho-Nya pula kami diberi kekuatan untuk membuat menyelesaikan tugas yang berjudul “Analisis Data Ukuran Sepatu Anggota Dewan Kerja Ranting (DKR) Kec. Galis dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Statistik I .
Karena kami masih dalam tahap pembelajaran, tentunya kami secara sadar mengakui masih banyak kekurangan, untuk itu kami mohon kritik dan sarannya untuk membangun kesempurnaan tugas ini. Dan dalam hal ini kami memohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin.















BAB I
PENYAJIAN DATA
Studi kasus                  : Analisis ukuran sepatu
Objek                          : anggota Dewan Kerja Ranting Kec. Galis
Jumlah anggota           : 20 orang       
Tabel hasil perolehan Data Ukuran Sepatu dari 20 anggota Dewan Kerja Ranting Galis:
No
Nama
Ukuran
1
Ubaidillah
40
2
Fahrur Rosi
41
3
Fauzi
42
4
Rista Ainun
38
5
Dianatul Lusia
38
6
Rizal
42
7
Ismiatin
37
8
Sana Satijah
36
9
Zainal
41
10
Syafiyah
38
11
Lulu’ul Jannah
38
12
Mustofa
39
13
Maisaroh
38
14
Ayu Nandini
37
15
Hilya
37
16
Qomariyah
36
17
Lailatul Qomariya
37
18
Zainab
36
19
Munawaroh
38
20
Nadha
37



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Materi : Pengertian Statistik
Kata Statistik berasal dari bahasa latin yakni status yang berarti negara. Perkembangan awalnya statistik diartikan sebagai keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh negara dan berguna bagi negara itu sendiri. Dalam pengertian ini statistik hanya diartikan sangat terbatas yaitu sekumpulan data atau angka mengenai kondisi penduduk.
Pada analisis data di bawah ini, menggunakan cara kuantitatif yang berupa data distribusi frekuensi, diagram lingkaran, frekuensi relatif, frekuensi kumulatif, dan pengukuran tandensi sentral (modus, median, mean) dan pengukuran desil, persentil dan kuartil.
Tabel distribusi frekuensi
Tabel distribusi frekuensi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1.      tabel distribusi frekuensi data tunggal, yaitu tabel yang dibuat dengan bentuk tiga kolom yang terdiri dari kolom nilai, kolom turus dan frekuensi.
2.      tabel distribusi frekuensi data berkelompok.
Digunakan jika sekumpulan data memiliki jumlah dan variasi data yang cukup banyak dan disederhanakan dengan cara mengelompokkannya dalam kelas – kelas.
Istilah dalam tabel distribusi frekuensi berkelompok :
a. Kelas Interval
Kelas interval adalah kelas – kelas yang memuat beberapa data tertentu.
Diman I = interval Kelas
J = jangkauan (data tertinggi – data terendah)
k = banyak kelas
J = Xmax – Xmin ;
k = 1 + 3.3 log n; k = banyaknya kelas, n = banyaknya data 𝐼=𝐽𝑘
b. Batas Kelas
Ujung kelas adalah nilai – nilai ujung yang terdapat pada suatu kelas interval, yaitu ujung atas dan ujung bawah. Ujung atas adalah bilangan yang berada di sebelah kiri interval setiap kelas, Ujung bawah adalah bilangan yang berada di sebelah kanan interval setiap kelas
c. Tepi kelas
Tepi kelas dibedakan 2, yaitu tepi atas dan tepi bawah. Tepi bawah didapatkan dari nilai batas/ujung bawah kelas dikurangi tingkat ketelitian (0,5 atau 0,05, atau 0,005, dst) sedangkan Tepi atas didapatkan dari nilai batas/ujung atas kelas ditambah tingkat ketelitian (0,5 atau 0,05, atau 0,005, dst)
d. Panjang Kelas
Panjang kelas disebut juga lebar kelas atau interval kelas, yaitu selisih antara tepi atas dan tepi bawah dari tiap kelas dalam kelas interval yang sama
e. Titik Tengah Kelas
Nilai titik tengah kelas adalah setengah dari jumlah tepi bawah kelas dan tepi atas kelas.
Tabel Distribusi Frekuensi Komulatif dan Frekuensi Relatif
Ø  Setiap frekuensi (fi) dalam tabel distribusi frekuensi yang dinyatakan dalam persentase disebut frekuensi relatif. Frekuensi relatif (fr)
Ø  Distribusi frekuensi kumulatif relative dapat disusun dari daftar distribusi frekuensi kumulatif.
fr = fi ÷ n x 100%
Ø  Distribusi frekuensi kumulatif adalah jumlah akhir (atau jumlah terbaru) semua frekuensi sampai batas tertentu dalam sebuah kumpulan data.
Digram Lingkaran
Digunakan untuk menunjukkan perbandingan antaritem data dengan cara membagi lingkaran dalam juring – juring lingkaran yang sudut pusatnya sesuai dengan perbandingan tersebut. Adapun metode penghitungan dalam diagram lingkaran sbb:
Ø  Dalam bentuk persen (%)       = banyak data ÷ n X 100
Ø  Dalam bentuk derajat(0)          = banyak data ÷ n X 360

Pengukuran Tendensi Sentral
Dalam kenyataan seringkali ditemukan data hasil pengukuran menunjukkan kondisi sangat beragam. Artinya, dalam aktivitas pengamatan, penelitian atau observasi tidak jarang dijumpai data yang berhasil dihimpun tidak sama atau berbeda antara satu dengan yang lainnya. Pengukuran terhadap variabel besar penghasilan, lama tinggal, usia, kecerdasan, berat badan, tingkat pendidikan, tingkat produktivitas kerja dan sebagainya kerapkali memperlihatkan data yang bervariasi. Dengan kata lain distribusi data yang tersusun ada kemungkinan akan memperlihatkan karakteristik data yang relatif homogen atau heterogen.
Apabila sejumlah individu diamati salah satu karakteristik atau sifatnya, selanjutnya data hasil pengamatan ditampilkan dalam bentuk grafik poligon maka bentuk grafik yang nampak akan sangat beragam pula. Salah satu kemungkinan grafik yang akan nampak adalah grafik dengan bentuk normal. Artinya, distribusi data yang tersusun memiliki kecenderungan sebagian besar berada di tengah dan semakin jauh menyimpang dari harga indeks (ukuran) normalitas, baik ke kiri maupun ke kanan maka jumlah individu yang berada pada tiap ujung kian sedikit jumlahnya.
Salah satu tugas statistik adalah menentukan suatu angka di sekitar mana nilai-nilai dalam distribusi memusat. Dengan kata lain salah satu tugas statistik adalah menentukan angka yang menjadi pusat suatu distribusi. Angka/ nilai yang menjadi pusat suatu distribusi selanjutnya disebut tendensi sentral atau kecenderungan tengah. Ada 3 jenis pengukuran tendensi sentral yang sangat penting yaitu; Mean, Median dan Mode/ modus. Ketiga jenis pengukuran tendensi sentral tersebut memiliki pengertian, asumsi dan tujuan serta metode penghitungan yang berbeda.
a). Mean/ Rata-rata  ( X )
Pengukuran mean atau rata-rata sangat sering digunakan dalam analisis statistik. Mean diterapkan dengan tujuan untuk menentukan angka/ nilai rata-rata dan secara aritmatik ditentukan dengan cara menjumlah seluruh nilai dibagi banyaknya individu. Pengukuran rata-rata dapat diterapkan dengan asumsi bahwa data yang diperoleh dari hasil pengukuran berskala interval dan rasio. 
Bagaimana menentukan harga mean atau rata-rata? Setidaknya ada 3 metode penghitungan untuk  menentukan harga mean yakni;
                               X
1. Mean  (  X  )  =  ------  ;      Jumlah nilai dibagi banyaknya individu.
                               N
2. Mean yang ditimbang : menentukan rata-rata jika data ada frekuensinya
                            FX
    Mean ( X ) = -------- ;    Jumlah  frek. kali nilai dibagi total frekuensi.
                             N
3. Menghitung  mean pada kasus data bergolong bisa dilakukan dengan rumus mean terkaan sebagai berikut :
  fx’
Mean (X)  =  MT  +      -----     i.
                                       N
Keterangan : 
MT      : mean terkaan/ mean kerja, ditentukan titik tengah dari interval nilai di    
            mana harga mean diterka.
Fx’       : jumlah deviasi kesalahan akibat terkaan
N         : jumlah individu/ total frekuensi.
I           : lebar interval 
b). Median (Mdn)
Median adalah nilai yang menjadi batas 50 persen distribusi frekuensi bagian bawah dan 50 persen distribusi frekuensi bagian atas. Ringkasnya median adalah nilai yang membagi distribusi menjadi 2 bagian yang sama yakni 50 persen, 50 persen.
Harga median bisa ditentukan dengan beberapa formulasi tergantung pada kasus yang dihadapi.
1). Jika berhadapan dengan data tunggal
·         Median = X (k+1) atau nilai yang ke k + 1    ---à untuk kasus n ganjil 
                                             N - 1
di mana n = 2 k+1     dan  k  =  -------
                                               2
·         Median =  ½ ( X k  + X k+1)   --------à  untuk n genap

                                                  N
di mana n = 2 k   dan     k  =  --------                                                  
                                                  2
2). Jika berhadapan dengan data bergolong
                                          ½  N - Cfb
·         Median  =    Bb  +   -------------    i
                                                 Fd
Keterangan :
Bb : Batas bawah nyata dari interval kelas yang mengandung median
Cfb. : Frekuensi kumulatif dibawah interval  kelas yang mengandung median
Fd   : Frekuensi dalam interval yang mengandung median
i.      : Lebar kelas/ interval
N     : Banyak individu atau jumlah frekuensi

c). Modus/ Mode
Secara sederhana modus didefinisikan nilai yang paling sering muncul atau nilai yang memiliki frekuensi paling banyak. Satu hal yang perlu diingat bahwa modus adalah persoalan nilai bukannya frekuensi. Frekuensi hanya menunjuk intensitas kemunculan sesuatu nilai.  Pada data tunggal menentukan mode/modus mungkin tidaklah terlampau sulit. Hanya dengan memperhatikan nilai yang memiliki frekuensi terbanyak maka dapat diidentifikasi nilai modus/mode dari distribusi data. Hal ini agak berbeda jika berhadapan dengan data bergolong. Apabila data yang dihadapi bergolong menentukan harga modus ada 2 pendekatan, yakni pertama, dengan menentukan mid point atau nilai tengah dari interval kelas yang memiliki frekuensi terbanyak dan kedua dengan formulasi sebagai berikut:
                      i            f     --     f
Mo =  Xo  +  ----- .  ---------------------
                                  2        2 fo  -- f  --   f
Keterangan :
Mo       : adalah harga modus yang dicari
Xo       : Titik tengah dari interval kelas yang mengandung modus
I           : Interval / lebar kelas
Fo        : Frekuensi dalam interval kelas yang mengandung mode/modus
f           : Frekuensi sebelum interval kelas yang mengandung mode/ modus
f           : Frekuensi sesudah interval kelas yang mengandung mode/ modus
Satu catatan bahwa dalam suatu distribusi data sangat dimungkinkan harga atau nilai mode/modus lebih dari satu. Jika nilai mode/modus hanya satu disebut dengan unimode, dua nilai mode disebut dwi mode dan lebih dari dua nilai mode/modus dinamakan multimode.

Pengukuran Desil, Persentil Dan Kuartil.
Desil : merupakan nilai – nilai yang membagi segugus pengamatan menjadi 10 bagian yang sama. Nilai – nilai itu dilambnagkan dengan D1, D2…..D9. mempunyai sifat bahwa 10% data jatu dibawah D1, 20% jatuh dibawah D2….. dan 90% jatuh dibawah D9.
Persentil: merupakan nilai – nilai yang membagi segugus pengamatan menjadi 100 bagian yang sama. Nilai – nilai itu dilambnagkan dengan P1, P2…..P9. mempunyai sifat bahwa 1% data jatu dibawah P1, 2% jatuh dibawah P2….. dan 99% jatuh dibawah P99.
Kuartil : merupakan nilai – nilai yang membagi segugus pengamatan menjadi 4 bagian yang sama. Nilai – nilai itu dilambnagkan dengan Q1, Q2…..Q9. mempunyai sifat bahwa 25% data jatu dibawah Q1, 50% jatuh dibawah Q2….. dan 75% jatuh dibawah Q9.




                       











BAB III
HASIL ANALISI
Data ukuran sepatu dari 20 anggota Dewan Kerja Ranting kec. Galis
40
41
42
38
38
42
37
36
41
38
38
39
38
37
37
36
37
36
38
37

Tabel distribusi frekuensi
1.      Data Tunggal
Ukuran sepatu
Turus
frekuensi
36
Lll
3
37
llll
5
38
llll l
6
39
1
1
40
1
1
41
11
2
42
11
2


20

2.      Data berkrlompok
Jangkauan (J)               = Xmaks – Xmin
                                     = 42 – 36         = 6
Kelas (K)                      = 1 + 3.3 log + n
                                     = 1 + 3.3 log + 20
                                     = 5.29             
= 6                  
Interval (I)                    = J/K
                                     = 6/6               
= 1      




Diket:   n = 20                          j = 6
             p = 7                            i = 1
Kelas (ukuran Sepatu)
Frekuensi
Titik tengah
36 – 41
18
38.5
42 – 47
2
44.5

Tabel distribusi frekuensi relatif, frekuensi kumulatif dan frekuensi kumulatif relatif dari data ukuran sepatu anggota DKR Galis
40
41
42
38
38
42
37
36
41
38
38
39
38
37
37
36
37
36
38
37

Tabel:
Kelas (ukuran Sepatu)
frekuensi
frekuensi relatif (fr)
frekuensi kumulatif (fk)
frekuensi relatif kumulatif (fkr)
36 – 41
18
0.9
18
18.9
42 – 47
2
0.1
20
20.1

Tabel frekuensi kumulatif (fk) ≤ ta, frekuensi kumulatif (fk) ≥ tb dan frekuensi relatif kumulatif (fkr) ≤ ta serta frekuensi relatif kumulatif (fkr) ≥ tb:
Keterangan: ta   = tepi atas
                       tb = tepi bawah
Kelas
f
Fr
frekuensi kumulatif
frekuensi relatif kumulati
fk ≤ ta
fk ≥ tb
fkr ≤ ta
fkr ≥ tb
36 – 41
18
0.9
18
20
0.9
1
42 – 47
2
0.1
20
2
1
0.1





Diagram Lingkaran dari data ukuran sepatu Dewan Kerja Ranting (DKR) Galis
Rincian:
Perhitungan dalam persen (%)                      Perhitungan dalam Derajad (0)
36 = 3/20 X 100        = 15%                          36 = 3/20 X 360          = 540
37 = 5/20 X 100        = 25%                          37 = 5/20 X 360          = 900
38 = 6/20 X 100        = 30%                          38 = 6/20 X 360          = 1080
39 = 1/20 X 100        = 5%                            39 = 1/20 X 360          = 180
40 = 1/20 X 100        = 5%                            40 = 1/20 X 360          = 180
41 = 2/20 X 100        = 10%                          41 = 2/20 X 360          = 360
42 = 2/20 X 100        = 10%                          42 = 2/20 X 360          = 360

Pengukuran tendesni sentral
Data ukuran sepatu dari 20 anggota Dewan Kerja Ranting Kec. Galis
40
41
42
38
38
42
37
36
41
38
38
39
38
37
37
36
37
36
38
37


1.      Median
Data Tunggal          =  38 + 38        =  76    = 38
                                        2                  2
Jadi, nilai tengah dari data tersebut adalah 38
Data Berkelompok
                          ½  n - Cfb
Median  =    Bb  +                             i
                                                 Fd
                                          ½  200 - 20
       = 41.5 +                          i
                                                  18
                                           80
                          = 41.5 +                7
                                            18
                           =  41.5 +  4.44 X 7
                           = 41.5 + 31.08                 = 72.58
2.      Modus
    i                   f – f
Mo            = Xo +             X        
                                2                2fo – f – f
                                        7                  37 – 37
                 = 38.5 +           X  
                                  2              2.18 – 37 – 37
                 = 38.5 + 3.5 X (─38)
                 = 42 X (─38)               = ─1596

3.      Mean  
40+41+42+38+38+42+37+36+41+38+38+39+38+37+37+36+37+36+38+37
                                                     20
   766
    20                     = 38.3
Pengukuran Desil, Kuartil dan Persentil
40
41
42
38
38
42
37
36
41
38
38
39
38
37
37
36
37
36
38
37

Persentil
Data ukuran sepatu dari yang terbesar sampai terkecil
36
36
36
37
37
37
37
37
38
38
38
38
38
38
39
40
41
41
42
42

Jika yang dicari P25  dan n 20 maka: P = i ÷ 100 X n
   = 25 ÷ 100 X 20       = 5
Jadi letak P25 pada data tersebut terletak pada 37
Desil
Jika yang dicari D4, maka       D = i ÷ 10 X n
                                                    = 4 ÷ 10 X 20                      = 8
Jadi letak D8 pada data tersebut terletak pada 37
Kuartil
Jika yang dicari K3, maka        K = i ÷ 4 X 20
                                                   = 3 ÷ 4 X 20                         = 15
Jadi letak K3 pada data tersebut adalah 39.












BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
  • Walpole, Ronald. Pengantar Statistika. Edisi tiga. PT Gremedia Pustaka Utama Jakarta
  • Jurnal Pengantar Statistik Sosial


            

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOAL PILIHAN GANDA BAHASA INDONESIA DARI PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA

MAKALAH PERKEMBANGAN TEORI MENEJEMEN

MAKALAH KONSEP DASAR PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK