MAKALAH PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN

MAKALAH
PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN
Dosen Pengampu: Ika Lis Mariatun, M.Pd


Disusun oleh kelompok:
1.      Fahruddin
2.      Hariyanto Aldi Hasyim
3.      Evi Suryani
4.      Farihah
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PGRI BANGKALAN
PEDIDIKAN EKONOMI
2016

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT berkat rahmat-Nya kami di berikan kesehatan untuk mengyelesaikan tugas-tugas perkuliahan. Dan berkat ridho-Nya pula kami diberi kekuatan untuk membuat makalah yang berjudul “Pengantar Ekonomi Pembangunan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Makro.
Karena kami masih dalam tahap pembelajaran, tentunya kami secara sadar mengakui masih banyak kekurangan, untuk itu kami mohon kritik dan sarannya untuk membangun kesempurnaan makalah ini. Dan dalam hal ini kami memohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin.





Bangkalan, 27 September 2016















BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Selama ini banyak negara sedang berkembang telah berhasil menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tetapi masih banyak permasalahan pembangunan yang belum terpecahkan, seperti: tingkat pengganguran tetap tinggi, pembagian pendapatan tambah tidak merata, masih banyak terdapat kemiskinan absolut, tingkat pendidikan rata-rata masih rendah, pelayanan  kesehatan masih kurang, dan sekelompok kecil penduduk yang sangat kaya cenderung semakin kaya sedangkan sebagian besar penduduk tetap saja bergelut dengan kemiskinan, yang terjadi bukan trickle down tapi trickle up. Keadaan ini memprihatinkan, banyak ahli ekonomi pembangunan yang mulai mempertanyakan arti dari pembangunan.
Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi merupakan dua istilah yang berbeda, sekalipun ada beberapa ahli mengatakan sama. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator dari keberhasilan pembanguanan ekonomi. Jadi akan ada pertumbuhan ekonomi jika ada pembangunan ekonomi dimana pembangunan ekonomi itu mengakibatkan perubahan-perubahan pada sektor ekonomi. Pendirian industri-industri baru dan meningkatnya kegiatan ekspor dan impor akan membawa perubahan dalam sektor industri dan sektor perdagangan. Sektor pertanian juga akan berubah melalui pembangunan di bidang sarana dan prasarana, seperti penambahan ruasa jalan.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah Pembangunan Ekonomi itu?
2.      Apakah Teori – Teori Ekonomi Pembangunan
3.      Apakah ciri – ciri negara berkembang?
4.      Apakah masalah dan kebijakan ekonomi di Negara – Negara berkembang?
C.     Manfaat Pembuatan Makalah
Manfaat penulisan  makalah  ini adalah untuk memperluas wawasan kami dan para pembaca tentang bagaimana pembahasan pembangunan ekonomi dari berbagai tokoh ekonomi.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Ekonomi Pembangunan
Ekonomi pembangunan adalah suatu ilmu yang mengajari mengenai pembangunan di bidang ekonomi atau salah satu dari percabangan ilmu ekonomi yang difokuskan bahasannya tentang pembangunan di Negara-negara yang statusnya masih tergolong kedalam negara berkembang. Tujuan ekonomi pembangunan  yaitu  jika dari ilmu ekonomi pembangunan  adalah untuk meneliti berbagai faktor yang menyebabkan ketertinggalan pembangunan di Negara berkembang, sehingga dengan mengetahui faktor tersebut yang menghambat pembangunan dapat diketahui bagaimana cara yang paling efektif untuk meningkatkan kualitas pembangunan di negara berkembang. Dengan demikian, diharapkan kemajuan bisa tercapai di Negara yang bersangkutan.
B.     Teori – teori Ekonomi Pembangunan
1.    Teori Ekonomi Pembangunan
Pada garis besarnya teori-teori pembangunan ekonomi dapat digolongkan menjadi lima golongan besar yaitu aliran klasik, Karl Marx, Schumpeter, Neo Klasik dan Post Keynesian. Aliran - aliran ini mencoba menemukan sebab-sebab pertumbuhan pendapatan nasional dan proses pertumbuhannya.
a)    Teori Klasik
Aliran klasik muncul pada akhir abad ke-18 dan permulaan abad ke 19 yaitu dimasa revolusi industri yang merupakan awal bagi adanya perkembangan ekonomi. Pada waktu itu aliran ekonomi yang sedang berkembang adalah sistem liberal dan menurut aliran klasik ekonomi liberal itu disebabkan oleh adanya kemajuan dalam bidang teknologi dan peningkatan jumlah penduduk. Kemajuan teknologi tergantung pada pertumbuhan kapital.
Kecepatan pertumbuhan kapital tergantung pada tinggi rendahnya tingkat keuntungan, sedangkan tingkat keuntungan ini tergantantung pada sumber daya alam. Aliran klasik juga mengalami perkembangan dari beberapa pengamat aliran klasik, diantaranya Adam Smith, David Ricardo, dan Thomas Robert Malthus.
  1. Adam Smith
Hukum Alam, Adam Smith meyakini berlakunya hukum alam dalam persoalan ekonomi. Ia menganggap bahwa setiap orang sebagai hakim yang paling tahu akan kepentingannya sendiri yang bebas mengejar kepentingannya demi keuntungan dirinya sendiri. Setiap orang jika dibiarkan bebas akan berusaha memaksimalkan kesejahteraan dirinya sendiri, karena itu jika semua orang dibiarkan bebas akan memaksimalkan kesejahteraan mereka secara agregat. Smith pada dasarnya menentang campur tangan pemerintah dalam industri dan perniagaan.
Pembagian Kerja adalah titik mula dari teori pertumbuhan ekonomi Adam Smith, yang meningkatkan daya produktvitas tenaga kerja. Ia menghubungkan kenaikan itu dengan meningkatnya keterampilan kerja; penghematan waktu dalam memproduksi barang; penemuan mesin yang sangat menghemat tenaga. Penyebab yang terakhir bukan berasal dari tenaga kerja melainkan dari modal.
Proses Penumpukan Modal. Smith menekankan,  penumpukan modal harus dilakukan terlebih dahulu daripada pembagian kerja. Smith menganggap pemupukan modal sebagai satu syarat mutlak bagi pembangunan ekonomi; dengan demikian permasalahan pembangunan ekonomi secara luasa adalah kemampuan manusia untuk lebih banyak menabung dan menanam modal. Dengan demikian tingkat investasi akan ditentukan oleh tingkat tabungan dan tabungan yang sepenuhnya diinvestasikan.
Agen Pertumbuhan, menurutnya para petani, produsen dan pengusaha, merupakan agen kemajuan dan pertumbuhan ekonomi. Fungsi ketiga agen tersebut saling berkaitan erat. Bagi Smith  pembangunan pertanian mendorong peningkatan pekerjaan konstruksi dan perniagaan. Pada waktu terjadi surplus pertanian sebagai akibat pembangunan ekonomi, maka permintaan akan jasa perniagaan dan barang pabrikan meningkat pula; ini semua akan membawa kemajuan perniagaan dan berdirinya industri manufaktur. Pada pihak lain, pembangunan sektor tersebut akan meningkatkan produksi pertanian apabila petani menggunakan teknologi yang canggih. Jadi pemupukan modal dan pembangunan ekonomi terjadi karena tampilnya para petani, produsen dan pengusaha.
Menurut Smith, proses pertumbuhan ini bersifat komulatif (menggumpal). Apabila timbul kemakmuran sebagai akibat kemajuan di bidang pertanian, indusrtri manufaktur, dan perniagaan, kemakmuran itu akan mengarah pada pemupukan modal, kemajuan teknik, meningkatnya produk, perluasan pasar, pembagian kerja, dan kenaikan secara terus menerus. Dilain pihak naiknya produktifitas akan menyebabkan upah naik dan ada akumulasi kapital. Tetapi karena Sumber Daya Alam terbatas adanya, maka keuntungan akan menurun karena berlakunya hukum penambahan hasil yang semakin berkurang. Pada tingkat inilah perkembangan mengalami kemacetan.
Kelemahan Teori Adam Smith
  • Pengabaian masyarakat secara luas
  • Alasan yang tidak adil bagi kegiatan menabung
  • Pengabaian pengusaha (wiraswasta)
  1. David Ricardo
Menurut David Ricardo di dalam masyarakat ekonomi ada tiga golongan masyarakat yaitu golongan capital, golongan buruh, dan golongan tuan tanah. Golongan kapital adalah golongan yang memimpin produksi dan memegang peranan yang penting karena mereka selalu mencari keuntungan dan menginvestasikan kembali pendapatannya dalam bentuk akumulasi kapital yang mengakibatkan naiknya pendapatan nasional. Golongan buruh merupakan golongan yang terbesar dalam masyarakat, namun sangat tergantung pada capital.  Golongan tuan tanah merupakan golongan yang memikirkan sewa saja dari golongan kapital atas areal tanah yang disewakan. David Ricardo mengatakan bahwa bila jumlah penduduk bertambah terus dan akumulasi kapital terus menerus terjadi, maka tanah yang subur menjadi kurang jumlahnya atau semakin langka adanya. Akibatnya berlaku pula hukum tambahan hasil yang semakin berkurang. Disamping itu juga ada persaingan diantara kapitalis-kapitalis itu sendiri dalam mengolah tanah yang semakin kurang kesuburannya dan akibatnya keuntungan mereka semakin menurun hingga pada tingkat keuntungan yang normal saja.
  1. Thomas Robert Malthus
Malthus menitikan perhatian pada “perkembangan kesejahteraan” suatu negara, yaitu pembangunan ekonomi yang dapat dicapai dengan meningkatkan kesejakteraan suatu negara. Kesejahteraan suatu negara sebagian bergantung pada kuantitas produk yang dihasilkan oleh tenaga kerjannya, dan sebagian lagi pada nilai atas produk tersebut.
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi, Menurut Malthus pertumbuhan penduduk saja tidak cukup untuk berlangsungnya pembangunan ekonomi. Malahan, pertumbuhan penduduk adalah akibat dari proses pembangunan ekonomi. Pertumbuhan penduduk akan meningkatkan kesejahteraan hanya bila pertumbuhan tersebut meningkatkan permintaan efektif. Rendahnya konsumsi atau kurangnya permintaan efektif yang menimbulkan persediaan melimpah, menurut Teori Malthus merupakan sebab utama keternbelakangan. Untuk pembangunan, negara harus memaksimalkan produksi di sektor pertanian dan sektor industri. Ini memerlukan kemajuan teknologi, pendistribusian kesejahteraan dan tanah secara adil, perluasan perdagangan internal dan eksternal, peningkatan konsumsi tidak produktif, dan peningkatan kesempatan kerja melalui rencana pekerjaan umum.
b) Teori Karl Marx
Karl Marx lahir pada thaun 1818 di Kota Trier JermanPemikiran Marx sangat dipengaruhi oleh Darwin dan menggunakan gagasan ini untuk menjelaskan proses dialektik sejarah. Menurut Marx, masyarakat  menempuh tahapan - tahapan yang berbeda dalam sejarah dan yang menenukan tahapan-tahapan tersebut adalah perubahan dalam sarana produksi dan hubungan-hubungan produksi. Menurutnya  berdasarkan sejarah, perkembangan masyarakat  melalui 5 tahap :
  1. Masayarakat kumunal primitive, yang masih menggunakan alat-alat produksi sederhana yang merupakan milik kumunal. Tidak ada surplus produksi di atas konsumsi.
  2. Masyarakat perbudakan, adanya hubungan antar pemilik factor produksi dan orang-orang yang hanya bekerja untuk mereka. Para budak diberi upah sangat minim Mulai ada spesialisasi  untuk bidang pertanian, kerajinan tangan dsb. Karena murahnya harga buruh maka minat pemilik factor produksi untuk memperbaiki alat-alat yang dimilikinya rendah.  Buruh makin lama sadar dengan kesewenang-wenangan yang dialaminya sehingga menimbulkan perselisihan antara dua kelompok tersebut.
  3. Masyarakat fiodal, kaum bangsawan memiliki factor produksi utama yaitu tanah.. Para petani  kebanyakan adalah budak yang dibebaskan dan mereka mengerjakan dahulu tanah milik bangsawan. Hubungan ini mendorong adanya perbaikan alat produksi terutama di sector pertanian. Kepentingan dua kelas tersebut berbeda, para feodal lebih memikirkan keuntungan saja dan kemudian mendirikan pabrik-pabrik. Banyak timbul pedagang-pedagang baru yang didukung raja yang kemudian  membutuhkan pasar yang lebih luas. Perkembangan ini menyebakan timbulnya alat produksi kapitalis dan menghendaki hapusnya system fiodal. Kelas borjuis yang memilki alat-alat produksi menghendaki pasaran buruh yang bebas dan hapusnya tariff serta rintangan lain dalam perdagangan yang diciptakan kaum fiodal sehingga kemudian masyarakat tidak lagi munyukai system ini
  4. Masyarakat kapitalis, hubungan produksinya didasarkan pada pemilikan individu masing-masing kapitalis terhadap alat-alat produksi. Kelas kapitalis mempekerjakan buruh . Keuntungan kapitalis membesar yang memungkinkan berkembangnya alat-alat produksi. Perubahan alat yang mengubah cara produksi selanjutnya menyebabkan perubahan kehidupan ekonomi masyarakat. Perbedaan kepentingan antara kaum kapitalis dan buruh semakin meningkat dan mengakibatkan perjuangan kelas
  5. Masyarakat sosialis, kepemilikan alat produksi didasarkan atas hak milik sosial. Hubungan produksi merupakan hubungan kerjasama dan saling membantu diantara buruh yang bebas unsur eksploitasi. Tidak ada lagi kelas-kelas dalam masyarakat.
Marx meramalkan  keruntuhan system kapitalis, menurutnya terjadi karena adanya :
    1. Akumulasi  yang menyebabkan perbedaan kaya miskin semakin lebar
    2. Kesengsaraan, karena kemiskinan semain luas
    3. Krisis, karena daya beli masyarakat semakin berkurang karena pendapatan buruh semakin berkurang, sehingga terjadilah kelebihan produksi atas konsumsi (over production). Harga barang-barang merosot dan produksi terpaksa ditahan.
    4. Konsentrasi, penggabungan perusahaan-perusahaan agar tidak bangkrut karena persaingan dalam masyarakat kapitalis
Menurut Karl Marx masyarakat menempuh tahapan-tahapan yang berbeda dalam sejarah dan yang menentukan tahap-tahap tersebut adalah perubahan dalam  sarana produksi dan juga hubungan-hubungan produksi yang telah dijelaskan di atas, namun sejarah telah membuktikan bahwa periode evolusi yang dikemukakan oleh Marx ternyata keliru. Tidak ada masa dalam sejarah  masyarakat yang melalui tahapan evolusi sebagaimana yang dikemukakan  Marx. Sebaliknya sebagaimana system yang diyakini  oleh Marx terjadi melalui serangkaian tahapan tertentu,  malah dapat terjadi dalam waktu bersamaan dan dalam  masyarakat yang sama pula di saat satu wilayah dari suatu Negara sedang mengalami system yang menyerupai masyarakat fiodal, system kapitalis berlaku di wilayah lainnya dalam Negara yang sama. Jadi pernyataan bahwa tahapan dari satu system ke system berikutnya mengiuti pola evolusi sebagaimana yang dikemukakan oleh Marx dan teori evolusi tidak dapat dibuktikan sama sekali.
c) Aliran Neo-Klasik
Aliran yang menggantikan aliran klasik. Aliran ini mempelajari tingkat bunga (harga modal yang menghubungkan nilai pada saat ini dan yang akan datang). Neo-klasik mengenai perkembangan ekonomi dapat diiktisarkan sebagai berikut:
  1. Akumulasi Kapital
Menurut Neo-klasik tingkat bunga dan tingkat pendapatan meningkatkan tingkat tabungan. Pada suatu tingkat teknik tertentu bunga menentukan tingkat investasi.  Perubahan teknologi menurut Neo-klasik terutama adalah penemuan-penemuan baru yang mengurangi penggunaan tenaga buruh/ relative lebih bersifat “penghemat buruh” dari pada “penghemat capital”. Jadi kemajuan-kemajuan teknik akan menciptakan permintaan-permintaan yang kuat akan barang-barang capital.
  1. Perkembangan sebagai proses Gradual / terus-menerus
Menurut Alfred Marshall bahwa perekonomian sebagai suatu kehidupan organic yang tumbuh dan berkembang perlahan-lahan sebagai proses yang gradual atau terus-menerus.
  1. Perkembangan sebagai proses yang harmonis dan kumulatif
Proses yang harmonis & kumulatif ini meliputi berbagai factor dimana factor itu tumbuh bersama-sama. Misal, bila teknik produksi baru yang akan menaikkan produksi total / akan menaikkan pendapatan total dimana untuk menambah produksi dibutuhkan tenaga kerja yang banyak dan lebih pandai, sehingga ada kenaikan permintaan terhadap produksi itu, karena kenaikan pendapatan Marshall menggambarkan pula harmonisnya perkembangan itu karena adanya internal economies & external economices. Internal Economices timbul dari adanya mesin-mesin yang lebih luas manajemen yang lebih baik dan seba gainya sehingga ada kenaikan produksi. External economices timbul adanya kenaikan produksi pada umumnya dan ada hubungannya dengan perkembangan pengetahuan dan kebudayaan. Jadi Marshall menekankan pada adanya sifat saling ketergantungan dan komplementer dari perekonomian. Mengenai kumulatifnya menurut Alien Young bahwa berkembangnya industri itu tergantung pada baiknya pembagian kerja diantara para buruh.
  1. Optimis terhadap perkembangan ekonomi
Kaum klasik mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan macet karena keterbatasan sumber daya alam. Dipihak lain berpendapat bahwa adanya kemampuan manusia mengatasi keterbatasan pertumbuhan itu. Selalu aka nada kemajuan-kemajuan pengetahuan teknik secara gradual dan kontinyu dan akan selalu aka nada permintaan masyarakat, hal ini menimbulkan kemungkinan baru bagi buruh untuk kenaikan upah.  Bagi Neo-klasik hal penting untuk pertumbuhan ekonomi ialah kemauan untuk menabung.
  1. Aspek internasional perkembangan ekonomi
  • tingkat perkembangan ekonomi:
a)      Mula-mula Negara meminjam capital / impor capital.
b)      Kemudian Negara peminjam tersebut setelah dapat menghasilkan dengan capital pinjaman tadi, membayar deviden dan bunga atas pinjaman tersebut.
c)      Tingkat selanjutnya setelah penghasilan nasional Negara itu meningkat terus, maka sebagian dari penghasilan itu digunakan untuk melunasi utang dan sebagian lagi dipinjamkan kenegara lain yang membutuhkan.
d)      Tingkat keempat, Negara tersebut kemudian sudah menerima deviden dan bunga lebih besar dari pada yang dibayar, jadi ada surplus. Dengan kata lain untungnya semakin sedikit dan hutangnya semakin banyak.
e)      Akhirnya Negara itu hanya selalu menerima deviden dan bunga saja dari Negara lain
d) Teori Schumpeter
Teori Schumpeter ini pertama kali dikemukakan dalarn bukunya yang berbahasa Jerman pada tahun 1911 yang pada tahun 1934 diterbitkan dalam Bahasa Inggris dengan judul The Theory of Economic Development. Kemudian dia mengulas teorinya lebih dalam mengenai proses pembangunan dan faktor utama yang menentuka pembangunan dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun 1939 dengan judul Business Cycle
Salah satu pendapat Schumpeter yang menjadi landasan teori pembangunan adalah adanya keyakinan bahwa sistem kapitalisme merupakan sistem yang paling baik untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang pesat. Namun, Schumpeter meramalkan bahwa dalam jangka panjang sistem kapitalisme akan mengalami kemacetan (Satagnasi). Pendapat ini sama dengan pendapat kaum Klasik. 
Menurut Schumpeter, faktor utama yang menyebabkan perkembangan ekonomi adalah  proses inovasi dan pelakunya adalah para inovator atau pengusaha. Kemajuan ekonomi suatu masyarakat hanya bisa diterapkan dengan adanya inovasi oleh para Pengusaha (entrepreneurs). Dan kemajuan ekonomi tersebut dapat dimaknai sebagai peningkatan output total masyarakat.
Dalam mernbahas perkembangan ekonomi, Schumpeter membedakan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi, meskipun keduanya merupakan sumber peningkatan output masyarakat. Menurut Schumpeter, pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan output masyarakat yang disebabkan oleh semakin banyaknya jumlah faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi, tanpa adanya perubahan dalam “teknologi” produksi itu sendiri. Misalnya, kenaikan output yang disebabkan oleh pertumbuhan stok modal ataupun penambahan faktor-faktor produksi tanpa tanpa adanya perubahan pada teknologi produksi yang lama.
Sedangkan pembangunan ekonomi adalah kenaikan output yang disebabkan oleh adanya inovasi yang dilakukan oleh para pengusaha(entrepreneurs.). Inovasi disini bukan hanya berarti perubahan yang “radikal” dalam hal teknologi, inovasi dapat juga direpresentasikan sebagai penemuan produk baru, pembukaan pasar baru, dan sebagainya. Inovasi tersebut nienyangkut perbaikan kuantitatif dan sistem ekonomi itu sendiri yang bersumber dari kreativitas para pengusahanya.
Menurut Sehumpeter, pembangunan ekonorni akan berkernbang pesat dalam lingkungan masyarakat yang rnenghargai dan merangsang setiap orang untuk menciptakan hal-hal yang baru (inovasi), dan lingkungan yang paling cocok untuk itu adalah masyarakat yang menganut paham laissez faire, bukan dalarn masyarakat sosial ataupun komunis yang cenderung mematikan kreativitas pendudukunya.
e) Analisis post Keynesian
Ahli-ahli post-keynesian ialah mereka yang mencoba merumuskan perluasan teori keynes.post-keynesian memperluas sistem menjadi teori output dan kesempatan kerja dalam jangka panjang, yang menganalisa fluktuasi jangka pendek untuk mengetahui adanya perkembangan ekonomi jangka panjang.
Dalam analisis ini persoalan yang penting ialah:
  1. Syarat yang diperlukan untuk mempertahankan perkembangan pendapat yang mantap (steady growth) pada tingkat pendapatan dalam kesempatan kerja penuh (full employment income) tanpa mengalami deflasi atau inflasi.
  2. Apakah pendapatan itu benar-benar bertambah pada tingkat sedemikian rupa sehingga dapat mencegah terjadinya kemacetan yang lama atau terus menerus.
C.     CIRI – CIRI NEGARA BERKEMBANG

Negara Berkembang merupakan negara dengan ekonomi, teknologi dan taraf hidup yang berkembang. Ada indikator utama untuk mengukur bagaimana  suatu negara bisa dikatakan sebagai negara berkembang, yaitu :
1. Pendapatan Perkapita
2. Jumlah Penduduk Miskin
3. Tingkat Pengangguran
4. Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan
5. Angka Melek Huruf

Ciri-ciri Negara Berkembang

Di negara berkembang memang sebagian besar penduduk dalam taraf  menengah kebawah, kesenjangan sosial masalah ekonomi dan korupsi banyak dijumpai, ada juga yang hampir mendekati negara terbelakang (miskin).
1. Perekonomian Pada Sektor Primer
Sektor primer merupakan sektor yang kerjanya masih mengutamakan kekayaan alam atau aktivitas sebagian besar penduduk bersifat  agraris, seperti pertanian, kehutaan, perikanan dan lainnya.
2. Pendapatan Perkapita Tergolong Rendah
Pada indikator utama pertama menyinggung masalah pendapatan perkapita (pendapatan dalam satu tahun), menurut Bank Dunia, pendapatan negara berkembang mengenah : US $876 - $3,465. Pendapatan negara berkembang keatas : US $3,466 - US $10,275

3. Tingkat Pendidikan Rendah
Pemerintah masih kesulitan dalam penyediaanya, kurikulum masih dirasa berat bagi siswa dan lain sebagainya. Pendidikan rendah ibarat indikator nomor 5 yaitu angka melek huruf yang rendah. Kemudian pendapatan perkapita yang kecil menjadikan orang tua tidak bisa membiayai dengan baik pendidikan anaknya.

4. Tingginya Tingkat Pengangguran
Ini merupakan indikator ke 3 yaitu tingkat pengangguran, Sekarang lahan pekerjaan semakin sempit, selain itu untuk mendapatkan pekerjaan yang layak mau tidak mau pendidikan harus tinggi. Dengan indikator juga bisa diteliti mengapa bisa seperti ini, lah tingkat pendidikan rendah yang didukung pendapatan perkapita yang rendah membuat pengangguran semakin banyak. Mau tidak mau harus membangun usaha sendiri.

5. Kurang Disiplin dan Tidak Menghargai Waktu 
Budaya dari negara berkembang yang semakin berkembang merupakan ketidakdisiplinan dan kurang menghargai waktu. Kita sadar dan ingin memperbaiki diri, tapi masih saja dalam  penerapan kita tak disiplin.

6. IPTEK Kurang Dikuasai

7. Tingginya Laju Pertumbuhan Penduduk
Ini merupakan hasil dari indikator 4, angka kematian bayi dan ibu melahirkan. Di negara berkembang, angka kelahiran bayi sangat tinggi. Kematianya kurang terimbangi, ini menyebabkan penduduk di negara berkembang bisa tak terkendali. Walau berbagai program pemerintah sudah dilaksanakan namun ini sudah terlanjur mendarah daging. Contoh saja Indonesia dengan filosofi "Banyak Anak Banyak Rejeki"

8. Rendahnya Modal Perorangan
Minimnya pengetahuan, iptek yang kurang dikuasai, pendapatan perkapita yang  rendah  menyebabkan modal perorangan sangat minim. Kemudian  mindset mereka masih berfikir terus tanpa melakukan sesuatu, "Modal harus banyak" Namun sekarang yang kita butuhkan yaitu banyak bekerja.

9. Lebih Banyak Import dibanding Eksport

10. Tingkat Korupsi Cukup Tinggi

D.    MASALAH dan KEBIJAKAN EKONOMI di NEGARA – NEGARA SEDANG BERKEMBANG
Negara berkembang adalah sebuah Negara dengan rata-rata pendapatan yang  rendah, infrastruktur yang relative terbelakang, dan indeks perkembangan manusia yang kurang dibandingkan negara global.
Permasalahan ekonomi yang sering di alami Negara-negara berkembang :
  1. Pertumbuhan penduduk yang sangat besar jumlahnya menambah kerumitan masalah-masalah pembangunan yang dihadapi. 
  2. Tingginya angka pengangguran dan kemiskinan sehingga tidak seluruh penduduk dapat melakukan kegiatan ekonomi karena untuk berinvestasi kita harus memiliki uang lebih, sedangkan para pengangguran dan masyarakat miskin untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pun sangat sulit. 
  3. Tingkat Produksi yang rendah, produksi yang rendah ini diakibatkan oleh sumber daya manusia yang kurang memadai sehingga kurang adanya inovasi dalam meningkatkan nilai tambah suatu barang guna mencapai keuntungan yang maksimal. 
  4. Ekonomi yang sangat tergantung kepada ekonomi eksternal, dalam hal ini eksternal yang dimaksud yaitu silkus ekonomi internasional. 
  5. Tingkat pendidikan, terdapat kegagalan dalam mengembangkan projek di Negara-negara berkembang menimbulkan kesadaran kepada ahli-ahli ekonomi bahwa kemampuan suatu masyarakat untuk merencanakan dan melaksanakan pembangunan antara lain tergantung kepada taraf pendidikan masyarakatnya.
Melihat berbagai permasalahan yang dihadapi diharapkan upaya mengatasi masalah yang ada agar Negara-negara berkembang dapat bersaing dalam perekonomian internasional dan bersaing dengan Negara-negara maju, adapun solusi yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan perekonomian di Negara berkembang:
  1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)
  2. Perlu adanya kebijakan dari Pemerintah yang dapat mendorong kemajuan ekonomi
  3. Mengurangi ketergantungan terhadap pihak asing
  4. Menciptakan iklim investasi yang baik
  5. Revitalisasi pembagian keuntungan perusahaan asing
Kebijakan Ekonomi Di Negara-Negara Yang Sedang Berkembang
1. Kebijakan Perdagangan Dalam Mengembangkan Industry Manufaktur
Barangkali dalam perbedaan yang paling mencolok antara kebijakan kebhijakan di  Negara - negara maju dan Negara-negara  miskin adalah bahwa di Negara-negara berkembang secara berkembang secara konsisten lebih ditujukan untuk mendorong industry  manufaktur menjadi sector utama dalam perekonomiannya. Penitik beratan ini, sampai titik tertentu, merupakan cerminan dari lambing pentingnya sector manufaktur sebagai indicator pembangunan  nasional. Sebagian besar ekspor Negara-negara maju pada umumnya adalah barang-barang manufaktur, sedankan Negara-negara miskin lazimnya pengekspor  komoditi primer seperti hasil-hasil pertanian dan mineral. Karena itu, Negara-negara yang mencoba untuk menunjukkan kekuatan dan kebebsan mereka kelak ingin memiliki industry-industri domestic yang menonjol seperti baja petrokimia. Namun, dibalik simbolisme pengembangan bakat ini pemerintah dibanyak Negara telah dipengaruhi dengan kuat oleh hujah-hujah teoritis bagi kebijakan perdaagangan untuk memajukan manufaktur.
2. Pembenaran Kegagalan Pasar Bagi Proteksi Industry Yang Masih Rapuh.
Artinya, hujah bagi pemberian proteksi  dalam pertumbuhan awalnya harus dikaitkan dengan keadaan-keadaan kusus dari kegagalan pasar yang merintangi swasta mengembangkan  industry yang bersangkutan sesegera yang dapat mereka lakukan. Penyokong-penyokong gigih hujah industry yang masih rapuh mengajukan dua kegagalan pasar sebagai alas an mengapa proteksi industry yang masih rapuh mungkin merupaakan suatu pemikiran yang tepat pasar modal yang tidak sempurna( imperfect capital markets) dan persoalan kelainkan( apporpability).
Pembenaran pasar modal yang tidak sempurna bagi proteksi industry yang masih rapuh adalah sebagai berikut: jika suatu Negara sedang berkembang tidak seperangkat lembaga keuangan ( seperti pasar modal dan bank yang yang efisien) yang memungkinkan tabungan dari sector-sektor tradisional ( seperti pertanian) digunakan untuk membiayai investasi di sector-sektor maju( seperti manufaktur), maka pertumbuhan industry-iundustri baru akan terbatas oleh kemampuan perusahaan-perusahaaan di industry ini untuk memperoleh keuntungan sekarang.
3. Peraturan Modal Asing Dan Firma Multinasional Dalam Perkembangannya
Doktrin memusatkan akibat perdagangan asing dalam perkembangannya . Banyak negara - negara yang sedikit berkembang sudah dipusatkan tentang akibat investasi asing, khususnya ketika datang sebagai investasi langsung oleh Firma multinasional. Apakah peraturan penting oleh multinasional asing melukai ekonomi negara-negara yang sedikit berkembang?
Pada satu level lawan multinasional asing didasarkan pada . Dulu, beberapa negara bangkrut sehingga firma asing mendominasi ekonomi mereka dan memiliki terlalu banyak politik mereka.  Karikatur “Republic Banana” dimiliki oleh Negara Kesatuan Buah kadang-kadang memiliki basis dalam kesehariannya. Sama halnya di negara besar seperti Mexico, negara-negara asing mendominasi ekonomi dan memiliki gejala politik yang kuat di awal tahun  keduapuluh; Bagian reaksi nasionalis pada asing ini kontrol sehingga revolusi Mexico pada 1910-1920. Sebagai untuk investasi internasional umumnya, kepemilikan asing selama periode antara perang dan tidak pernah kepentingan yang relatif itu dilakukakn pada tahun sebelum perang dunia I.walaupun beberapa pembicaraan menakutkan,bangsa tidak pernah di pada periode masa perang.sinar operasi multi nasional selama tahun 1950-an dan 1960-an dilakukan,bagaimanapun mengangkat beberapa pemusatan ekonomi yang sah.
Pemusatan sebelumnya melewati multinasional memfokuskan pada teknologi  jenis multi nasional itu menggunakan (isu teknologi ) dan cara yang di buat pada bangsa lain (isu transfer teknologi ).
4. Pengangkatan Harga Eksport Negara-Negara Yang: Komoditi Kartel Eksport
Walaupun mereka pada industrialisasi, kebanyakan negara-negara yang mementingkan kegiatan eksport produk pertanian dan mineral—sering disebut “komoditi”—dan kegiatan inport. Jadi, pertukaran perdagangan negara-negara yang sebagai kelompok yang dihubungkan ke harga-harha komoditi yang relatif untuk barang-barang yang di . Pemerintahan bangsa yang miskin selalu memiliki ketertarikan dalam cara mengangkat harga komoditi. Perputaran yang paling menjanjikan untuk meningkatkan harga-harga komoditi sering terlihat menjadi formasi katel eksport komoditi , yang mana kelompok negara yang mengeksport komoditi yang sama setuju untuk penawaran dan mengontrol harga.
















BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Berdasarkan pemikiran para ekomon dalam teori-teorinya maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Teori Klasik : Adam Smith  menunjukkan pentingnya faktor Divition  of  labour (pembagian tenaga kerja atau spesialisasi) dalam pengembangan ekonomi. D. Ricardo,  menunjukkan pentingnya faktor tanah. Thomas Robert Malthus menunjukkan pentingnya faktor pertambahan penduduk, dan pengaruh terhadap penambahan jumlah permintaan. Sedangkan Karl Marx, menunjukkan pentingnya tersedia adanya nilai lebih (surplus value) bagi perkembangan ekonomi. Post Keynesia, khususnya Roy Harrod dan Evsey Domar mengemukakan pentingnya peranan kapital di mana investasi lebih penting untuk perkembangan ekonomi, sedang Neo Klasik melihat peranan dari teknologi. Schumpeter, dalam masalah perkembangan ekonomi ini melihat pentingnya para entrepreneur. Apabila entrepreneur banyak tersedia, maka perkembangan ekonomi akan dapat tercapai dengan pesat.
B.     SARAN
Berdasarkan materi makalah Pengantar Ekonomi Pembangunan di atas, maka kami berharap kritik dan saran apabila ada kekurangan dari pembuatan makalah ini.























DAFTAR PUSTAKA
Irawan & Suparmoko, M. 2008. Ekonomika Pembangunan. Edisi keenam. BPFE UGM, Yogyakarta.
Jhingan, M.L. 2010. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Edisi Keenam Belas. Rajawali Pers, Jakarta
Arsyad, L. 2010. Ekonomi Pembangunan. Edisi Kelima. UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Todaro, Michel P, & Stephen C. Smith. 2011. Pembangunan Ekonomi. Edisi 1. Terjemahan Haris Munandar. Erlangga. Jakarta.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOAL PILIHAN GANDA BAHASA INDONESIA DARI PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA

MAKALAH PERKEMBANGAN TEORI MENEJEMEN

MAKALAH KONSEP DASAR PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK