MAKALAH PERKEMBANGAN TEORI MENEJEMEN
MAKALAH
PERKEMBANGAN
TEORI MENEJEMEN
Dosen Pengampu:
Ruski, M.Pd
Disusun oleh
kelompok II :
1.
Elisa
2.
Farihah
3.
Ernawati
4.
Fahri
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PGRI
BANGKALAN
PEDIDIKAN
EKONOMI
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji
bagi Allah SWT berkat rahmat-Nya kami di berikan kesehatan untuk menyelesaikan
tugas-tugas perkuliahan. Dan berkat ridho-Nya pula kami diberi kekuatan untuk
membuat makalah yang berjudul “Perkembanan
Teori menejemen” dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Ilmu Administrasi dan menejemen.
Karena kami masih dalam tahap
pembelajaran, tentunya kami secara sadar mengakui masih banyak kekurangan,
untuk itu kami mohon kritik dan sarannya untuk membangun kesempurnaan makalah
ini. Dan dalam hal ini kami memohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam
penulisan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Bangkalan, 5 September 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesungguhnya mulai kapan teori manajemen itu ada?
Yaitu mulai sejak para pelaku usaha berkecimpung memikirkan upaya terbaik dalam
aktifitas manajemen tertuang dalam sejarah perkembangan manajemen dalam kurun
waktu tertentu. Manajemen adalah praktik melaksanakan usah terbaik sehingga
dari sejarah pemikiran manajemen kita dapat belajar dari kegagalan dan
keberhasilan orang-orang terdahulu yang menerapkan konsep manajemen berdasarkan
pemikiran pada kurun waktu tertentu dengan kasus tertentu pula. Dalam
pendidikan, manajemen itu dapat diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber
pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditentukan sebelumnya.
Dipilih manajemen sebagai aktivitas,
bukan sebagai individu, agar konsisten dengan istilah administrasi dengan
administrator sebagai pelaksananya dan supervisi dengan supervisor sebagai
pelaksananya. Kepala sekolah misalnya bisa berperan sebagai administrator dalam
mengemban mis atasan, sebagai manajer dalam memadukan sumber-sumber pendidikan,
dan sebagai supervisor dalam membina guru-guru pada proses belajar mengajar
(Pidarta: 1988). Selain makalah ini memberikan penjelasan tentang sejarah dan
gambaran bagaimana aliran pikiran manusia tentang manajemen masa lalu,
diharapkan dapat bermanfaat bagi teman-teman yang ingin mempelajari ilmu
manajemen lebih lanjut.
Seperti diketahui ilmu manajemen
berkembang terus hingga saat ini. Ilmu manajemen memberikan pemahaman kepada
kita tentang pendekatan ataupun tata cara penting dalam rneneliti, menganalisis
dan memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan manajer.
IImu manajemen merupakan salah satu
disiplin ilmu sosial. Pada tahun 1886 Frederick W. Taylor melakukan suatu
percobaan time and motion study dengan teorinya ban berjalan. Dari sini
lahirlah konsep teori efisiensi dan efektivitas.
Kemudian Taylor menulis buku
berjudul The Principle of Scientific Management (1911) yang merupakan awal dari
lahirnya manajemen sebagai ilmu.
Di samping itu ilmu manajemen sebagai ilmu penegtahuan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
Di samping itu ilmu manajemen sebagai ilmu penegtahuan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang
terdiri atas dua orang atau lebih.
2. Adanya kerjasama dari kelompok terse but.
3. Adanya kegiatan/proses/usaha
4. Adanya tujuan
Selanjutnya ilmu manajemen merupakan
kumpulan disiplin ilmu sosial yang mempelajari dan melihat manajemen sebagai
fenomena dari masyarakat modem. Dimana fenomena masyarakat modem itu merupakan
gejala sosial yang membawa perubahan terhadap organisasi.
Pada
kenyataannya manajemen sulit dedifenisikan karena tidak ada defenisi manajemen
yang diterima secara universal. Mary Parker Follet mendefenisikan manajemen
sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Defenisi ini
rnengandung arti bahwa para manajer untuk mencapai tujuan organisasi melalui
pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin dilakukan.
Manajemen memang bisa berarti seperti itu, tetapi bisa juga mempunyai
pengertian lebih dari pada itu. Sehingga dalam kenyataannya tidak ada defenisi
yang digunakan secara konsisten oleh semua orang. Stoner mengemukakan suatu
defenisi yang lebih kompleks yaitu
“Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar rnencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”. Dari defenisi tersebut terlihat bahwa Stoner telah rnenggunakan kata “proses”, bukan “seni”. Mengartikan manajernen sebagai “seni” mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan atau ketrampilan pribadi. Sedangkan suatu “proses” adalah cara sistematis untuk rnelakukan pekerjaan. Manajemen didefenisikan sebagai proses karena semua manajer tanpa harus rnemperhatikan kecakapan atau ketrampilan khusus, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dalam pencapaian tujuan yang diinginkan.
“Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar rnencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”. Dari defenisi tersebut terlihat bahwa Stoner telah rnenggunakan kata “proses”, bukan “seni”. Mengartikan manajernen sebagai “seni” mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan atau ketrampilan pribadi. Sedangkan suatu “proses” adalah cara sistematis untuk rnelakukan pekerjaan. Manajemen didefenisikan sebagai proses karena semua manajer tanpa harus rnemperhatikan kecakapan atau ketrampilan khusus, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dalam pencapaian tujuan yang diinginkan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis
merumuskan permasalahkan sebagai berikut:
1. Sejarah Menejemen
- Bagaimana
perkembangan teori manajemen?
C. Tujuan
Makalah
Tujuan
Penulisan makalah ini adalah untuk memahami tentang:
- Sejarah
Manajemen.
- Perkembangan
teori manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Menejemen
Kata manajemen
berasal dari bahasa Italia maneggiare yang
berarti "mengendalikan," Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa
Perancis manège yang berarti "kepemilikan kuda"
(yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana
istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu
mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Sesungguhnya
manajemen sudah ada sejak jaman dahulu, salah satu bukti adalah Piramida Mesir.
Adanya bangunan Piramida di Mesir menunjukkan bahwa pada zaman dulu telah ada
serangkaian kegiatan yang diatur sedemikian rupa, mengikuti tahapan-tahapan
tertentu yang telah disiapkan hingga bangunan Piramida yang megah di tengah
gurun pasir dapat menjadi decak kagum masyarakat dis seluruh dunia dari dulu
hingga kini. Dari sejarah dapat kita ketahui bahwa tidak kurang dari ribuan
orang telah terlibat dalam pembangunan Piramida di Mesir.
Selain
Piramida di Mesir, ada juga benteng raksasa yang berdiri sepanjang ribuan kilometer
di Cina. Benteng ini juga menunjukkan betapa orang-orang Cina dahulu telah
melakukan kegiatan manajemen (dalam bentuk apapun kegiatan manajemen tersebut
sehingga bangunan benteng yang kokoh dapat tetap bertahan hingga hari ini.
Selain itu juga Candi Borobudur di Indonesia, dan masih banyak contoh
bangunan-bangunan kuno yang sangat rumit bisa dibangun oleh nenek monyang kita.
Dari bukti-bukti tersebut dapat dilihat bagaimana orang-orang dahulu telah
menerapkan manajemen.
Secara
keilmuan, manajemen baru terumuskan kurang lebih di abad 18 atau awal abad 19
Masehi. Diantara tokoh-tokoh yang mula-mula memperkenalkan manajemen secara
keilmuan adalah Robert Owen (1771-1858) dan Charles Babbage (1972-1871). Owen
seorang pembaru dan indrustrialisasi dari Inggris adalah di antara tokoh
pertama yang menyatakan perlunya sumber daya manusia di dalam organisasi dan
kesejahteraan pekerja. Sedangkan Babbage seorang ahli matematika dari Inggris
orang yang pertama kali berbicara mengenai pentingnya efisiensi dalam proses
produksi. Dia meyakini akan perlunya pembagian kerja dan perlunya penggunaan
matematika dalam efisiensi penggunaan fasilitas dan material produksi (Ernie
dan Saefullah: 2005). Dengan demikian bisa dikatakan Robert Owen dan Charles
Babbage adalah pionir dalam ilmu manajemen.
B. Perkembangan
Teori Menejemen
Peristiwa
penting yang mempengaruhi Ilmu Manajemen adalah revolusi industri di Inggris.
Revolusi Industri di Inggris ditandai dengan penggunaan mesin menggantikan
tenaga manusia yang berakibat berpindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah
ke tempat –tempat yang disebut pabrik, sehingga dibutuhkan teori yang dapat
membantu meramalkan permintaan, memberikan tugas pada bawahan dan lain-lain.
Sehingga Ilmu Manajemen mulai dikembangkan oleh para ahli.
Apa
yang telah dikenalkan oleh Owen dan Babbage pada akhir abad 19 memberikan
kontribusi yang berharga bagi para praktisi manajemen bahwa organisasi bisnis
perlu dikelola secara benar, terutama jika organisasi tersebut berskala besar
dan melibatkan banyak sekali orang dan sumber daya yang harus dikelola. Kontribusi Owen dan Babbage seolah telah membukakan
mata para praktisi bisnis pada saat itu bagaimana seharusnya bisnis dijalankan.
Bermunculan pula setelah itu berbagai teori-teori dalam ilmu manajemen.
Perkembangan pemikiran manajemen sebagai praktik yang
dilandasi konsep teori (Tim Dosen Administrasi Pendidikan: 2009) adalah sebagai
berikut:
1.
Teori Manajemen Aliran Klasik (1890-1930)
Frederick W Taylor, Henry L Gantt, Frank Bunker
Gillberth dan Lilian Gillberth adalah tokoh-tokoh dibalik teori manajemen
ilimiah. Mereka memikirkan suatu cara meningkatkan produktivitas dengan
menangani kondisi kekurangan tenaga terampil melalui efisiensi para pekerja.
Taylor disebut sebagai “bapak manajemen ilmiah” dengan
karyanya “scientific management” yang telah memberikan prinsip-prinsip dasar
penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen, dan mengembangkan sejumlah
teknik-tekniknya untuk mencapai efisiensi. Empat prinsip dasar yang
dikembangkan Taylor adalah:
a. Pengembangan
metode ilimah alam manajemen agar suatu perkejaan dapat ditentukan metode
pencapaian tujuannya secara maksimal.
b. Seleksi ilmiah untuk karyawan agar para karyawan dapat
diberika tugas dan tanggung jawab sesuai keahlian.
c. Pendidikan dan pengembangan karyawan.
d. Kerjasama yang harmonis antara manajemen dan para
karyawan.
Teknik yang digunakan untuk melaksanakan prinsip
tersebut adalah melalui studi gerak dan waktu (time and motion studies), pengawasan
fungsional, system tariff berbeda yaitu karywan yang lebih produktif dan
efisien mendapatkna gaji lebih besar dari yang lainnya.
Kontribusi terbesar dari Gantt adalah dengan
menghasilkan metode grafik sebagai teknik scheduling produksi untu perencanaan,
koordinasi dan pengawasan produksi yang popular dengan sebutan “Bagan Gantt”.
Teori
manajemen klasik ini dibagi menjadi dua aliran yaitu manajemen ilmiah
dan teori organisasi klasik
A.
Manajemen Ilmiah
Aliran manajemen ilmiah ditandai kontribusi-kontribusi
dari Frederick W. Taylor, Frank dan Lillian Gilbert, Henry L Gantt, dan
Harrington Emerson, yang akan diuraikan satu persatu.
- Frederick W. Taylor (1859 – 1915)
Konsep manajemen ilmiah Taylor menekankan pentingnya
struktur dan desain dalam penyelesaian tugas organisasi.Tylor disebut juga
sebagi “bapak manajemen ilmiah”.Dalam buku-buku literature,manjemn ilmiah
sering di artikan berbeda.Arti pertama,manajemen ilmiah merupakan metode ilmiah
pada studi,analisa dan pemecahan masalah-masalahorganisasi.Sedang kan arti
kedua,manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme-mekanisme atau
teknik-teknik – “a bag of tricks”- untuk meningkatkan kerja efisiensi
organisasi.
Taylor
menuangkan gagasan-gagasan nya dalam tiga judul makalah,yaitu Shop Management,
The Principle of Scientific Management dan Testimony Before the Spesial House
Comitte yang dirangkum dalam sebuah buku yang berjudul Scientific Management.
Taylor telah memberikan prinsip-prinsip dasar
(filsafat) penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen,dan mengembang kan
sejumlah teknik-teknik nya dalam mencapai efisiensi.Empat prinsip dasar
tersebut adalah :
1. Pengembangan metode-metode ilmiah dalam managemen,agar
sebagai contoh,metoda yang paling baik untuk pelaksanaan setiap pekerjaan dapat
ditentukan.
2. Seleksi ilmiah untuk karyawan,agar setiap karyawan
dapat diberikan tanggung jawab atas suatu tugas sesuai dengan kemampuan nya.
3. Pendidikan dan pengembangn ilmiah dan pengembangan
ilmiah para karyawan.
4. Kerja yang baik antara manajemen dan tenaga kerja.
Penelitiannya memberi andil bagi pengembangan teknik
manajemen dalam standarisasi kerja, perencanaan tugas, studi waktu dan gerak,
piece rate, dan penghematan biaya dan terbentuknya bidang studi seperti
pengawasan, teknik industri, manajemen industri, dan manajemen personal.
- Frank dan Lillian Gilbert (1868 – 1924 dan 1878 – 1972)
Kontributor utama
kedua dalam aliran manajemen ilmiah adalah pasangan suami istri Frank Bunker
Gilbert dan Lillian Gilbert. Frank Gilbert lebih tertarik menciptakan berbagai
teknik manajemen yang mengupas masalah efisiensi.
Sedangkan Lillian Gilbert lebih tertarik pada
aspek-aspek manusia dalam kerja, seperti seleksi, penempatan, dan latihan personalia.Dia
mengemukakan gagasan nya dalam bukunya yang berjudul the psychology of
managemen.bagi nya manajemen ilmiah mempunyai satu tujuan akhir : membantu para
karyawan mencapai seluruh potensi nya sebagai mahluk hidup.
· Henry
L. Gantt (1861 – 1919)
Seperti Taylor, Henry L.Gantt mengemukakan
gagasan-gagasan kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan
manajemen, seleksi ilmiah tenaga kerja, sistem insentif (bonus) untuk
merangsang produktivitas, dan penggunaan instruksi-instruksi kerja yang
terperinci.
Kontribusi nya yang terbesar adalah penggunaan metoda
grafik,yang dikenal sebagai “bagan gantt” ( Gantt Chart ),untuk
perencanaan,koordinasi dan pengawasan produksi.Teknik-teknik scheduling modern
dikembangkan atas metoda scheduling produksi dari Gantt.
- Harrington Emerson (1853 – 1931)
Pemborosan dan
ketidak-efisienan adalah masalah-masalah yang dilihat Emerson sebagai penyakit
sistem industri.Oleh karena itu Emerson mengemukakan 12 prinsip-prinsip
efisiensi sebagai berikut:
1. Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas
2. Kegiatan yang dilakukan masuk akal
3. Adanya staf yang cakap
4. Disiplin
5. Balas jasa yang adil
6. Laporan-laporan yang terpecaya,segera,akurat dan
ajeg-sistem informasi dan akuntansi
7. Pemberian perintah-perencanaan dan pengurutan kerja
8. Adanya standar-standar dan skedul-skedul-metoda dan
waktu setiap kegiatan
9. Kondisi yang standardisasi
10. Opearasi yang standardisasi
11. Intruksi-intruksi praktis tertulis standar
12. Balas jasa efisiensi-rencana insentif
Metoda-metoda manajemen ilmiah telah banyak diterapkan
pada macam-macam organisasi,terutama dalam usaha peningktan
produktifitas.Teknik-teknik efisiensi manajemen ilmiah,seperti studi gerak dan
waktu,telah menyebabkan kegiatan dapat dilaksanakan lebih efisian.Gagasan
seleksi dan pengembangan ilmiah para karyawan menimbulkan kesadaran akan
penting nya kemampuan dan latihan untuk meningkat kan efektivitas karyawan.
Setelah “revolusi mental” yang dicanangkan Taylor
terjadi dalm praktek,timbul maslah-masalah sebagai keterbatasan penerapan
manajemen ilmiah.aaaaaakenaikan produktivitas sering tidak diikuti kenaikan
pendapatan.Perilaku manusia yang bermacam-macam menjadi hambatan.Pendekatan
“rasional”hanya memuaskan kebutuhan-kebutuhan ekonomis dan phisik,tidak
memuaskan kebutuhan-kebutuhan social karywan.
B.
Teori Organisasi Klasik
- Henri Fayol (1841 – 1925)
Henry Fayol ,
seorang industrialis Perancis merupakan tokoh teori manajemen operasional
manajemen dikenal dengan julukan Bapak teori manajemen modern. Dalam bukunya
yang berjudul Administration Industrielle et Generale (Administrasi Industri
dan Umum). Dalam teori administrasinya, Fayol memerinci manajemen menjadi lima
unsur, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah,
pengkoordinasian, dan pengawasan.
Fayol
membagi aktifivtas-aktivitas industrial dalam enam klompok yaitu teknikal,
komersial, financial, keamanan, kepastian, akunting dan manajerial. Ia adalah
perumus empat belas prinsip manajemen yaitu:
1. Pembagian kerja
2. Wewenang
3. Disiplin
4. Kesatuan perintah
5. Kesatuan pengarahan
6. Meletakan kepentingan perseorangan di bawah
kepentingan umum
7. Balas jasa/imbalan
8. Sentralisasi
9. Rantai scalr/khirarki
10. Order/susunan
11. Keadilan
12. Stabilitas staf organisasi
13. Inisiatif
14. Esprit de corps (semangat korps)
Fayol percaya bahwa melalui penguasaan keterampilan
dan prinsip dasar manajemen orang yang mendalaminya dapat menjadi manajer yang
baik.
- James D. Mooney
Menurut
Mooney untuk merancang organisasi perlu diperhatikan empat kaidah dasar, yaitu
(1) koordinasi – syarat-syarat adanya koordinasi meliputi wewenang, saling
melayani, perumusan tujuan dan disiplin, (2) prinsip scalar – proses scalar
mempunyai prinsip , prospek dan pengaruh sendiri yang tercermin dari
kepemimpinan, delegasi dan definisi fungsional, (3) prinsip fungsional – adanya
fungsionalisme bermacam-macam tugas, dan (4) prinsip staf – kejelasan perbedaan
antara staf dan lini.
- Mary Pokker Follet (1868 – 1933)
Follet
adalah ahli ilmu pengetahuan social pertama yang menerapkan psikologi pada
perusahaan, industri, dan pemerintah. Dia memberikan sumbangan besar dalam
bidang manajemen melalui aplikasi ilmu-ilmu social dalam administrasi
perusahaan.Dia brtindak sebagai “jembatan”antara teori klasik dan hubungan
manusiawi,karena pemikiran mereka berdasrkan kerangka klasik,tetapi
memperkenalkan beberapa unsure-unsur baru tentang aspek-aspek hubungan
manusiawi.
- Chaster I. Barnard (1886 – 1961)
Chaster
Barnard, presider perusahaan Bell Telephone di New Jersy, memandang organisasi
sebagai sistem kegiatan yang diarahkan pada tujuan. Fungsi-fungsi utama
manajemen menurut pandangan Barnard adalah perumusan tujuan dan pengadaan
sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Barnad menekankan penting nya peralatan komunikasi
untuk pencapai tujuan kelompok.Dia juga mengemukakan teori penerimaan
wewenang.Menurut teori nya, bawahan akan menerima perintah hanya bila mereka
memahami dan mampu serta berkeinginan untuk menuruti atasan.Barnard adalah
pelopor dalam penggunaan”pendekatan system”untuk pengelolaan organisasi.
2.
Aliran Hubungan Manusiawi
Aliran hubungan manusiawi (perilaku manusiawi atau
neoklasik) muncul karena ketidakpuasan bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik
tidak sepenuhnya mengabaikan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja.Para
manager masih menghadapi kesulitan-kesulitan dan frustasi karena karyawan tidak
selalu mengikuti pola-pola perilaku rasional.Sehingga pembahasan “sisi perilaku
manusia”dalam organisasi menjadi penting.Beberapa ahli mencoba melengkapi teori
organisasi klasik dengan pandangan sosiologi psikologi.
- Hugo Munsterberg (1863 – 1916)
Sebagai
pencetus psikologi industry Hugo Munsterbeg sering disebut “bapak psikologi
industri”.Dalam buku nya Psikology and Industrial Efficiency,dia banyak
menguraikan penerapan peralatan-paralatan psikologi untuk membantu pencapaian
produktifitas.Munsterberg mengemukakan bahwa untuk mencapai peningkatan
produktifitas dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu, (1) penemuan best
possible person, (2) penciptaan best possible work, dan (3)
penggunaan best possible effect untuk memotivasi karyawan.
- Elton Mayo (1880 – 1949)
Menurut
Mayo untuk menciptakan hubungan manusiawi yang baik, manajer harus mengerti
mengapa karyawan bertindak seperti yang mereka lakukan dan faktor-faktor social
dan psikologi apa yang memotivasi mereka.
Penekanan kebutuhan-kebutuhan social dalam aliran
hubungan manusiawi melengkapi pendekatan klasik sebagai usaha untuk
meningkatkan produktivitas.Aliran hubungan manusiawi mengutarakan bahwa
perhatian terhadap para karyawan akan memberikan keuntungan.Mayo menekankan
penting nya gaya manager dan oleh karena nya organisai perlu mengubah latihan
manajemennya.Disamping itu manajer diingatkan penting nya perhatian terhadap
proses kelompok untuk melengkapi perhatian terhadap masing-masing karyawan
secara individual.
Konsep “mahluk social” tidak menggambarkan secara
lengkap individu-individu dalam tempat nya bekerja.Hal ini merupakan salah satu
keterbatasan teori hubungan manusiawi.Disamping itu perbaikan-perbaikan kondisi
kerja dan kepuasan karyawan tidak menghasilkan peningkatan produktivitas yang
dramatic seperti yang diharapkan.Lingkungan social ditempat kerja hanya salah
satu dari beberapa factor yang saling berinteraksi yang mempengaruhi
produktifitas.
3.
Aliran Manajemen Modern
Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur
yang berbeda. Jalur pertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan
manusiawi yang dikenal sebagai perilaku organisasi, dan yang lain
dibangun atas dasar manajemen ilmiah, dikenal sebagai aliran kuantitatif
(operation research dan management atau manajemen operasi).
A.
Perilaku Organisasi
1. Perkembangan aliran perilaku organisasi ini antara
lain dipengaruhi oleh pemikiran beberapa tokoh di bawah ini:
·
Abraham Maslow yang mengemukakan
adanya ”hirarki kebutuhan” dalam penjelasannya tentang perilaku manusia dan
dinamakan proses motivasi.
- Douglas McGregor dengan teori X dan teori Y nya.
- Frederick Herzberg yang menguraikan teori motivasi higienis atau
teori dua factor.
- Robert Blake dan Jane Mouton yang membahas lima gaya
kepemimpinan dengan kisi-kisi manajerial (managerial grid)
- Rensis Likert yang telah melakukan mengidentifikasi
dan melakukan penelitian secara ekstensif mengenai empat system
manajemen,dari system 1 : exploitif-otoritatif sampai system 4 :
partisipatif kelompok.
- Fried Fiedler yang menyarankan pendekatan contingency
pada studi kepemimpinan.
- Chris Argyris yang memandang organisasi sebagai
system social atau system antar hubungan budaya
- Edgar Schein yang banyak meneliti dinamiaka kelompok
dalam organisasi dan lain-lain.
Prinsip- prinsip
dasar Perilaku Organisasi adalah sebagai berikut :
- Manajemen tidak dapat
dipandang sebagai suatu teknik secara ketat.
- Manajemen harus sistematik.
- Organisasi sebagai suatu
keseluruhan.
- Pendekatan motivational
yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat
dibutuhkan.
Sebagai
tambahan beberapa gagasan yang lebih khusus dari berbagai riset perilaku
adalah:
a. Unsur manusia adalah factor kunci penentu sukses atau
kegagalan pencapaian tujuan organisasi
b. Manajer masa kini harus diberi pelatihan dalam
pemahaman prinsip-prinsip dan konsep manajemen.
2. Organisasi harus menyediakan iklim yang mendatangkan
kesempatan bagi karyawan untuk memuaskan seluruh kebutuhan mereka.
3. Komitmen dapat dikembangkan melalui partisipati dan
keterlibtan para karyawan.
4. Pekerjaan setiap karyawan harus disusun yang
memunngkinkan mereka mencapai kepuasan diri dari pekePola-pola pengawasan dan
manajemen pengawasan dibangun atas dasar pengertian positif yang menyeluruh
mengenai karyawan dan reaksi mereka terhada pekerjaan
4.
Aliran Kuantitatif ( Management Science )
Aliran kuantitatif ditandai dengan berkembangnya
team-team riset operasi dalam pemecahan masalah-masalah industri.
Prosedur-prosedur riset operasi tersebut kemudian diformalisasikan dan disebut
aliran management science.
Teknik-teknik manajemen science digunakan dalm banyak
kegiatan seperti penganggaran modal,manajemen aliran kas,scheduling
produksi,pengembangan strategi produk,perencanaan program pengembangan sumber
daya manusia,dan penjagaan tingkat persediaan yang optimal.Penggunaan
teknik-teknik untuk pemecahan masalah dan pembuatan keputusan telah terbukti
banyak membantu manajer dalam kegiatan-kegiatan perencanaan dan pengawasan.
Langkah-langkah pendekatan management science biasanya
adalah sebagai berikut:
- Perumusan masalah
- Penyusunan suatu model
matematis
- Mendapatkan penyelesaian
dari model
- Pengujian model dan hasil
yang didapatkan dari model
- Penetapan pengawasan dari
hasil-hasil
- Pelaksanaan hasil dalam
kegiatan implementasi.
Ada dua pendekatan manajemen yang berkembang
akhir-akhir ini yaitu pendekatan sistem dan pendekatan kontingen yang bermaksud
untuk mengintegrasikan bermacam-macam teori manajemen yang ada.
a. Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem pada manajemen bermaksud untuk
memandang organisasi sebagai suatu kesatuan, yang terdiri dari bagian-bagian
yang saling berhubungan. Hampir setiap fenomena dapat dianalisa dan disajikan
dengan sudut pandang sistem. Seperti sistem-sistem biologis, phisik, ekonomi,
social budaya, dan sebagai nya.Pendekatan system memberi manajer cara memandang
organisasi sebagai suatu keseluruhan dan sebagai bagian dari lingkungan eksternal
yang lebih luas.
Sebagi suatu prinsip fundamental,pendelkatan system
adalah sangat mendasar.Berarti bahwa segala sesuatu saling berhubungan dan
saling tergantung.Pendekatan system umum pada manajemen dapat dikaitkan dengan
konsep-konsep organisasi formal dan teknis,filosofis dan
sosiopsikologis.Sedangkan analisis system manajemen spesifik meliputi
bidang-bidang seperti struktur organisasi,deasin pekerjaan,akuntansi,system
informasi serta mekanisme-mekanisme dan pengawasan.
b. Pendekatan Kontingensi
Pendekatan Kontingensi (contingency approach)
dikembangkan oleh para peneliti untuk menerapkan konsep-konsep dari berbagai
aliran manajemen dalam situasi kehidupan nyata. Menurut pendekatan ini tugas
manajer adalah mengidentifikasikan tekhnik mana, pada situasi tertentu, di
bawah keadaan tertentu, dan pada waktu tertentu, akan membantu pencapaian
tujuan manajemen. Ada tiga bagian utama dalam kerangka konsepsual menyeluruh
untuk pendekatan kontingensi yaitu : lingkungan, konsep-konsep dan teknik-teknik
manajemen, dan hubungan kontingensi antara keduanya.
Pendekatan kontigensi telah berkembang dibeberapa
bidang manajemen seperti perencanaan organisasi,kepemimpinan motivasi
perencanaan strategi dan dinamika kelompok.Pendekatan ini bermaksud untuk
menjembatani gap yang ada diantara teori praktek.jadi pendekatan system muncul
sebagai tanggapan atas ketidakpuasan terhadap tanggapan universalitas,dan
kebutuhan untuk memasukan sebagi variable lingkungan kedalam teori praktek dan
manajemen.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Perkembangan
teori manajemen dimulai dari teori manajemen klasik dengan pemikiran manajemen
ilmiah dari Taylor dan teori organisasi klasik dari Mayo. Manajemen ilmiah
menekankan pada upaya menemukan metode terbaik untuk melakukan tugas manajemen
secara ilmiah. Sedangkan teori organisasi klasik menekankan pada kebutuhan
mengelola organisasi yang kompleks yang mefokuskan pada upaya menetapkan dan
menerapkan prinsip dan ketrampilan yang mendasari manajemen yang efektif.
Perkembangan
yang memberik focus yang sangat berbeda dari teori manajemen klasik disebut
teori manajemen neoklasik yang ditandai dengan perubahan fokus manajemen yang
lebih menekankan pada perilaku baik pada perilaku manusia maupun perilaku
organisasi. Manajemen yang baik menurut teori neo klasik ini adalah manajemen
yang mefokuskan diri pada pengelolaan staf secara efektif yang didasari akan
pemahaman yang mendalam dari segi sosiologis maupun psikologis.
Perkembangan
selanjutnya yaitu dengan menekankan pendekatan sistem yang dipersatukan dan
diarahkan dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan.
Namun saat ini penerapan manajemen didasarkan pada pendekatan kontingensi yang
memadukan antara aliran ilmiah dengan perilaku dalam suatu sistem yang
diterapkan menurut situasi dan lingkungan yang dihadapai.
B. Saran
Berdasarkan
materi makalah pengantar Manajemen di atas, maka ada empat unsur pokok yang
kami sarankan agar pembaca memeperhatikan, pembahasan tersebut. Karena keempat
unsur inilah, merupakan induk sejarah sehingga terbentuklah ilmu tentang
manajemen.
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah,
Haris Budoyono 2004. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sule, Ernie
Trisnawati, Kurniawan Saefulloh. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta:
Prenada Media Group.
Tim Dosen
Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. 2009. Manajemen
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Pidarta Made
DR. 1988. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT. Bina Aksara.
Komentar
Posting Komentar